“Al-Qur’an dan sunnah adalah pedoman umat muslim. Untuk itu, kita harus selalu membumikan Al-Qur’an, terutama di dalam keluarga,” ungkap Ketua DPW Hidayataullah Drs. Mardhatila dalam sambutan acara Musyawarah Wilayah (Muswil) PW Muslimat Hidayatullah Sulawesi Barat di Kampus Madya Hidayatullah Majene, pada 17-18 Februari 2021/5-6 Rajab 1442 H. Acara tersebut dihadiri oleh Majelis Murobbiyah Wilayah, Pengurus Wilayah Mushida, dan Pengurus Daerah se-Sulawesi Barat.
“Kader Mushida diharapkan selalu meningkatkan integritas seorang muslimah,” tambahnya. Peningkatan integritas dapat dilakukan dengan akhlak mulia dan rajin berhalaqoh.
Menurutnya, para pengurus juga harus mengetahui dan memahami tugas masing-masing. Hal ini agar tidak terjadi kesalahpahaman antar pengurus. Selain itu, juga harus menjalin komunikasi yang baik, karena tidak jarang suatu masalah timbul sebab komunikasi yang terhambat. Untuk itu, komunikasi harus dikelola dengan indah dan akhlak mulia.
“Kepengurusan baru ini dibentuk untuk menjalin kerja sama yang baik antar pengurus pusat, wilayah, maupun daearh untuk mencapai hasil yang lebih baik,” ungkapnya.
Terakhir, beliau berpesan bahwa setiap kader harus menyeimbangkan antara profesionalisme dan berakhlak mulia. Keduanya harus berjalan beriringan dan tidak boleh dipisahkan.
Di antara rangakaian acara dalam kegiatan ini ialah pengukuhan Majelis Murobbiyah dan Pengurus Wilayah Sulawesi Barat. Diputuskan dan ditetapkan, Muliati sebagai Ketua Majelis Murobbiyah Wilayah dan Salbiana, S.Pd., sebagai Ketua Pengurus Wilayah Sulawesi Barat.
Dalam penyusunan PW Mushida Sulawesi Barat, tim formatur juga telah meminta restu kepada pihak DPW Hidayatullah Sulawesi Barat.
Ketua PW Mushida terpilih, Salbiana, S.Pd., mengungkapkan harapannya untuk Mushida Sulbar selama lima tahun ke depan. Ia berharap setiap kader mampu meningkatkan kualitas ketakwaan dan menjalin silaturahmi.
“Jalin silaturahmi antar pengurus dan kader, agar tercipta rasa persaudaraan yang selaras. Jadikan visi Mushida sebagai prioritas dalam mengamalkan Al-Qur’an,” tuturnya.
Pada Januari lalu, terjadi musibah gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 yang berpusat di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Gempa ini menelan korban jiwa dan mengakibatkan banyak kerusakan. Beberapa hari berlalu pasca gempa. Meski demikian, hal tersebut bukan menjadi penghalang terselenggaranya acara lima tahunan itu.
“Menjalankan amanah adalah suatu kewajiban, dalam keadaan sulit sekalipun. Musibah yang datang tidak patut dijadikan alasan untuk menunda Musyawarah Wilayah ini. Sebab musibah ini datangnya dari Allah. Terlebih, kita patut bersyukur karena Allah masih memberikan perlindungan,” terangnya.
Saat ini, PW Mushida Sulawesi Barat memiliki lima PD. Di antaranya, PD Pasangkayu, PD Mamuju, PD Majene, PD Mateng, dan PD Polman.
Musyawarah wilayah (Muswil) Muslimat Hidayatullah diselenggarakan untuk menghasilkan mufakat dan kemaslahatan umat. Pelaksanaan Musyawarah Wilayah selain dalam rangka mengukuhkan pengurus baru dan menghasilkan kebijakan, forum ini juga diharapkan dapat mempererat ukhuwah dan meningkatkan semangat juang para kader demi mencapai visi misi Muslimat Hidayatullah. */Arsyis Musyahadah