Berdakwah dan menyebarkan kebaikan adalah kewajiban bagi setiap muslim. Meski demikian, hal tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Anggota Majelis Penasehat Pusat Mushida, Irawati Istadi menyampaikan kiat sukses dakwah dalam kegiatan Upgrading Daiyah yang merupakan rangkaian acara Musyawarah Wilayah Mushida Banten pada Ahad, 7 Februari 2021/25 Jumadil Akhir 1442 H.
Yang pertama, berjama’ah. Islam adalah agama yang mengajarkan tentang pentingnya barisan dalam sebuah jama’ah. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ash-Shaff ayat 4;
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
“Dakwah dan ber-Islam bisa dilakukan sendiri-sendiri. Namun tidak mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu, kita harus berjama’ah. Istiqomah dalam sebuah jama’ah akan mengokohkan dakwah,” terang Irawati dalam sebuah acara yang diadakan di Pondok Pesantren Hidayatullah Serang tersebut.
Kedua, menguatkan spiritual dengan tujuh azimat yang terdapat dalam surah Al-Muzammil ayat 1-10. Di antaranya yaitu sholat lail, membaca Al-Qur’an dengan tartil, zikrullah, tabattul dalam beribadah, tawakkal (menjadikan Allah sebagai sebaik-baik pelindung), sabar, dan hijrah.
“Andalkan Allah dalam setiap urusan. Baktikan diri kepada agama Allah, maka Allah yang akan menyelesaikan masalah-masalah dalam hidup kita,” ungkap penulis buku Membimbing Remaja dengan Cinta itu.
Kekuatan spiritual, lanjutnya, akan memudahkan seseorang dalam setiap kesulitan. Maka, jangan pernah meninggalkan spiritual ketika berdakwah.
Ketiga, bergerak dan jangan pernah berhenti dalam menyebarkan kebaikan.
Beliau menceritakan tentang kisah Hajar saat ditinggal Nabi Ibrahim di tengah padang pasir yang tandus. Karena bekalnya habis, Hajar berikhtiar untuk mencari sumber kehidupan dengan berlari dari bukit Shafa ke Marwa.
“Mengapa Hajar berlari bolak-balik sampai tujuh kali dari bukit Safa ke bukit Marwa?” tanyanya kepada puluhan peserta yang hadir di ruang acara.
Hal tersebut dilakukan, terangnya, karena Hajar yakin adanya pertolongan Allah bagi hamba-Nya yang berusaha dan berikhtiar. Dengan ikhtiar yang dilakukan, Allah akan memberikan nikmat dan rezeki-Nya dari arah yang tidak disangka-sangka. Hasil dari ikhtiar Hajar terbukti dengan air yang melimpah, yang terpancar dari kaki kecil Ismail.
“Jangan lelah untuk berusaha dan berikhtiar. Pertolongan Allah akan datang untuk kita yang tak berhenti bergerak berbuat dan menyebarkan kebaikan,” pungkas anggota Majelis Penasehat Pusat Muslimat Hidayatullah. */Arsyis Musyahadah