Ketidakpahaman aplikasi, bisa dipelajari, namun ketidakpahaman Gerakan Nawafil Hidayatullah (GNH) akan menjadi beban bagi seorang kader. Demikian dikatakan oleh Dewan Murobbi Pusat Hidayatullah, Ust. Zainuddin Musaddad, pada kegiatan peluncuran aplikasi Nawafil Yawmi dalam rangkaian Rakernas Muslimat Hidayatullah pada Ahad (28/03/2021) yang digelar secara virtual dengan pusat kegiatan di Pondok Pesantren Hidayatullah, Kota Depok, Jawa Barat.
Salah satu manfaat dari ibadah sunnah yaitu menyempurnakan kekurangan yang terdapat dalam ibadah wajib. Selain sholat fardhu, kader Hidayatullah wajib mengamalkan amalan sunnah seperti membaca Al-Qur’an, sholat malam, membaca wirid pagi dan petang, sholat rawatib, dan dakwah fardhiyyah.
Aplikasi Nawafil Yawmi yang bisa diunduh melalui Play Store ini akan memudahkan bagi seorang kader untuk melaporkan ibadah sunnah atau nawafil yang telah dilakukannya.
“Dengan melaporkan kegiatan nawafil secara istiqomah, semoga ummahat di akhirat nanti menjadi bidadari surga,” tutur pria yang murah senyum ini.
Gerakan Nawafil Hidayatullah ada, karena informasi bumi semakin tidak terkendali. Informasi ini menarik sesaat untuk dicari, namun beberapa menit kemudian menjadi penyakit hati. Menurutnya, GNH hadir agar kader tidak lalai dan senantiasa menjaga hati nurani hingga menjelma menjadi kekuatan ummat.
“Bismillah, semoga aplikasi ini menjadi pondasi rohani untuk memenangkan jatidiri. Jatidiri bukan hanya menjadi wacana atau bacaan, melainkan menjadi kokohnya bangunan peradaban Islam,” harap Ketua DKM Masjid Baitul Karim ini.
Selanjutnya pelancuran aplikasi Nawafil Yawmi dibawakan oleh staf ahli IT DPP Hidayatullah, Fadhli Mutawakkil, S.Kom. Hal ini disambut antusias oleh puluhan peserta Rakernas Mushida yang hadir di ruang acara maupun yang ada dalam virtual Zoom.
Fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi ini di antaranya ialah; laporan GNH harian, wirid pagi, wirid petang, wirid malam, Al-Qur’an 30 Juz.*/Arsyis Musyahadah