Silaturahim Syawal Keputrian Mushida Jatim: Peluang dan Tantangan Keputrian Dalam Gerakan Dakwah

30 Mei 2021

Oleh : Arsyis Musyahadah

mushida
Silaturahim Syawal Keputrian Mushida Jatim: Peluang dan Tantangan Keputrian Dalam Gerakan Dakwah

Departemen Keputrian Muslimat Hidayatullah PW Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Silaturahim Syawal sekaligus Launching Pembinaan Pengurus dan Pengasuh Keputrian se-Jatim pada 30 Mei 2021/18 Syawal 1442 H. Kegiatan virtual ini diikuti oleh Departemen Keputrian Pengurus Daerah (PD) se-Jawa Timur, pengasuh, dan keputrian tingkat SMP, SMA, dan PT se-Jawa Timur.

“Zaman boleh berubah. Tapi akidah dan akhlak tidak boleh berubah. Sebuah mobil tidak bisa berjalan kalau tidak ada bensinnya. Demikian dengan seorang kader. Kalau kader senantiasa dibina, maka akan mendapat energi untuk berjalan dan bergerak,” terang Ketua PW Jawa Timur, Ustadzah Retno Setya Utami dalam menyampaikan sambutannya.

Masa depan bangsa ada pada generasi muda. Beliau berpesan agar selalu menjunjung tinggi Al-Quran dan sunnah sebagai bekal di dunia dan akhirat. Belajar dan mengamalkan ilmu yang sudah didapatkan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Departemen Keputrian Mushida Jawa Timur, Ustadzah Istiqomah, turut menyampaikan jati diri keputrian Hidayatullah yang harus ditanamkan dalam diri seorang kader keputrian. Di antaranya yaitu mandiri dan disiplin, bekerja sama, siap dipimpin dan memimpin, taat terhadap aturan, menyampaikan ide-ide baik, membiasakan berkata baik, pandangan yang menyejukkan, menebar kasih sayang, dan beramal dengan cinta.

“Kita sebagai khalifah Allah di muka bumi harus taat terhadap aturan, baik aturan dari lembaga, orang tua, guru. Dan yang terpenting taat terhadap aturan Allah dan Rasul-Nya,” ujarnya.

Beliau menambahkan bahwa jati diri tersebut harus dipupuk agar tidak terpengaruh dengan ghazul fikri. Dengan demikian, kita bisa meninggalkan jejak yang baik dengan amal dan prestasi.

Pada kegiatan ini, spirit keputrian dipaparkan oleh Ketua Departemen Keputrian PP Muslimat Hidayatullah, Ustadzah Mutiah Najwati dengan tema “Peluang dan Tantangan Keputrian Dalam Gerakan Dakwah.”

Beliau menuturkan bahwa dakwah merupakan kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah SWT sesuai dengan akidah, syariat dan akhlak Islam.

Dalil tentang anjuran berdakwah terdapat dalam Al-Qur’an.

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Q.S Ali Imran Ayat 110)

Tahapan dakwah yang harus dilalui oleh seorang muslim ialah Islahu An-Nafsi (memperbaiki diri), Islahu al-Baiti (memperbaiki keluarga), Irsyad al-Mujtama (membimbing masyarakat), Tahriru al-Balad (melepaskan diri dari penjajahan asing), Islahu Al-Hukumah (memperbaiki pemerintahan yang ada), Iqamatu al-Khilafah Al- Islamiyah Al-Alamiyah (menegakkan kepemimpinan dunia Islam), dan Ustadziat Al-Alam (menjadi guru bagi dunia dengan cara menyebarkan dakwah Islam).

“Dengan banyaknya problematika remaja seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan bullying, maka kita harus memahami solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” ucapnya.

Memanfaatkan media sosial dengan membuat konten Islami yang menarik dan kekinian. Media dakwah ini lebih efektif melalui media sosial serta dapat diterima kalangan remaja.

Kegiatan Silaturahim Syawal antar kader keputrian ini diharapkan mampu membuka wawasan tentang peluang dan tantangan dakwah, serta dapat mengisi amunisi ruhiyah bagi seluruh kader dalam menjalankan amanahnya.*/Arsyis Musyahadah