Madrasah Murabbi: Pencerahan Umum dan Talaqqi Al-Quran

22 November 2021

Oleh : Admin Mushida

mushida
Madrasah Murabbi: Pencerahan Umum dan Talaqqi Al-Quran

Seorang pemimpin harus memiliki pengalaman dalam mengemban amanah dan tugas. Pengalaman itu menyejarah dan tidak bisa diulang kembali. Menjadi pemimpin di Hidayatullah harus totalitas mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk lembaga.

Demikian disampaikan oleh Pemimpin Umum, Ustadz KH. Abdurrahman Muhammad dalam kegiatan Madrasah Murobbi di Masjid Ar-Riyadh, Kampus Ummul Quro Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan pada Jum’at, 19 November 2021.

Kepada para jama’ah yang hadir, beliau mengungkapkan betapa bersyukurnya bisa mendapatkan 50 Jadwal Bayani sebagai salah satu dari dua cara dalam mengazaskan ilmu yang sebelumnya telah diwariskan oleh para ulama.

Untuk diketahui 50 Jadwal Bayani ialah materi manhaj yang dikaji dalam halaqoh kader Hidayatullah. Beliau menerangkan 50 Jadwal Bayani dan permulaan dari 60 Jadwal Bayani, terkait pengertian dan karakteristik suatu manhaj. Karakteristik pertama dan paling mendasar adalah bersifat rabbaniyah. Selanjutnya tadarrujiyah dan syumuliyah.

Ustadz Abdruhaman Muhammad juga menceritakan bahwa beliau pernah memberikan tasbih untuk istrinya.

“Tasbih itu untuk berdzikir dan sebagai alat hitung. Agar lebih banyak menghitung rahmat Allah, bukan menghitung yang lain. Tangan yang digunakan untuk bertasbih ini semoga suatu saat mendatangkan karomah Allah,” tuturnya kepada sang istri.

Dalam taujihnya, beliau menyampaikan bahwa jangan sampai ada rumah atau sekolah yang tidak memiliki ruh di dalamnya. Untuk itu, harus ada silaturahmi ruh tingkat elit dalam rumah-rumah setiap kader.

Allah menurunkan wahyu pertama kepada Rasulullah untuk membaca.

“Perintah pertama ber- Iqra. Maka kita harus memperbaiki bacaan Al-Quran dan makhorijul huruf. Kita harus membaca dengan benar sesuai sifat dan tempat keluar huruf dari ayat Al-Quran.”

Bukan sekadar membaca ayat-ayat qauliyah. Namun perintah ber-Iqra’ juga harus dipahami melalui ayat-ayat kauniyah.

“Pemimpin di Hidayatullah harus bisa membaca keadaan dengan benar. Harus belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin yang benar,” sambungnya.

Saat ini diperlukan pemimpin-pemimpin Hidayatullah untuk menjadi hujjatul Islam. Menurutnya, yang masih tersisa dari Nubuwwah adalah mimpi orang-orang beriman. Firasat mukmin yaitu ilham dari Allah atau pemberitahuan Malaikat.

Allah berfirman

“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (QS. Fushilat: 33)

Sebelum mengakhiri beliau menyanyikan sepotong lirik dari nasyid.

Mari bangun peradaban

Adakah lawan yang bisa menjadi kawan

Majulah pandu Hidayatullah, majulah Mujahid sejati

Bersama Ridho Allah kita capai