Kesiapan guru adalah keseluruhan kondisi guru untuk menanggapi dan mempraktekkan suatu kegiatan. Keadaan tersebut memuat mental, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki dan dipersiapkan selama kegiatan.
Hal tersebut disampaikan oleh Rita Sahara, S.Psi., M.Pd pada Webinar Pendidikan yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan PP Mushida pada 3 Ramadhan 1444 H.
Webinar yang mengangkat tema “Kesiapan Guru dalam Pembentukan Karakter” ini diikuti oleh lebih dari 470 partisipan yang terdiri dari Guru PAUD, Pengurus dan Anggota Mushida. Tema ini diangkat, karena meskipun tidak asing mendengar kata karakter, tetapi banyak sekali masalah yang timbul dari sekolah berkaitan dengan penerapan atau penanaman karakter.
“Seorang guru dikatakan siap karakternya ketika ia bisa memaksimalkan mental dan keterampilan. Hati dan akal bisa bekerja sama dengan baik, itulah yang dikatakan dengan siap,” ucap Anggota Badan Pengembangan Mutu PAUD Mushida ini.
Tentang pentingnya keharusan memiliki kesiapan, Allah berfirman,“Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki.” (QS. Al-Anfal: 60)
Dalam materi tersebut, dijelaskan bahwa pengertian akhlak menurut Ibn Maskawaih adalah keadaan jiwa seseorang yang selalu mewarnai setiap tindakan dan perbuatannya tanpa pertimbangan yang lama. Akhlak tidak didapatkan dengan instan, namun akhlak dapat dihasilkan dari sebuh proses pendidikan yang panjang baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.
“Karakter terdiri dari nilai operatif dan nilai tindakan. Karakter tidak hadir di ruang-ruang hampa, namun karakter akan menguat dengan komunikasi atau interaksi yang dilakukan,” ungkapnya.
Rasulullah dikatakan memiliki akhlak yang mulia, karena orang yang berada di sekelilingnya mengakui demikian. Testimoni itu diperoleh dari interaksi dan komunikasi yang dilakukan oleh Rasulullah dengan orang lain.
Menurutnya, orang tidak dikatakan berakhlak mulia jika ia hidup sendiri tanpa ada interaksi. Tetapi seseorang dikatakan memiliki akhlak mulia karena interaksi yang dilakukan.
Komponen karakter berisi pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan moral. Pengetahuan moral terdiri dari kesadaran moral, pengambilan keputusan, dan pengetahuan pribadi.
“Ketika kita mampu untuk mengambil perspektif orang lain dengan berbaik sangka, maka kita akan menjadi lebih bijaksana dalam menghadapi suatu hal,” imbuhnya. Karena jika kita salah dalam mengambil sudut pandang dan berburuk sangka, kita tidak akan pernah bisa menjadi orang yang bijaksana.
Perasaan moral terdiri dari hati nurani, harga diri, dan empati. Hati nurani memiliki sisi kognitif dan sisi emosional. Hati nurani akan tergerak ketika seseorang memiliki kemampuan merasa bersalah jika melihat dan melakukan hal yang salah. Sedangkan empati adalah sikap terbiasa melihat sebuah kejadian dan bisa ikut merasakan kejadian tersebut.
Motivasi untuk terus melakukan kebaikan dengan membaca firman Allah yang berbunyi,“Jika kamu berbuat baik, kamu berbuat baik kepada dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat buruk, maka keburukan itu untuk dirimu pula.” (QS. Al-Israa: 7)
“Karakter yang baik adalah karakter yang diulang secara terus menerus. Pendidikan karakter sangat membutuhkan teladan. Dan itulah yang menjadi tugas guru di sekolah, memberikan keteladanan bagi murid,” pungkasnya dalam menegaskan keteladanan kepada seluruh partisipan yang hadir.
“Webinar yang dilaksanakan kali ini harapannya menjadi motivasi dan waktu untuk merenung kembali tentang kesiapan seorang guru dalam pembentukan karakter. Semoga keberkahan Ramadhan kali ini dapat selalu kita rasakan,” harap penyelenggara Webinar, Ketua Departemen PP Mushida, Ruspayanti.
Di akhir webinar, Ketua Departemen PP Mushida memberikan tiga informasi yaitu, penggalangan dunia PAUD untuk gelaran Silaturahmi Nasional Hidayatullah yang akan diselenggarakan di Gunung Tembak pada bulan November 2023, kegiatan Pelatihan Kepala Sekolah dan Guru PAUD Tahap II yang akan dilaksanakan pada akhir bulan Mei 2023, dan Lomba pembuatan Alat Peraga Edukatif (APE) untuk guru-guru PAUD dalam rangka menyambut Silatnas.