(Bogor, mushida.org)Sebuah lembaga yang fokus pada perempuan dan keluarga PBKM (Pusat Belajar Keluarga Madani) menyelenggarakan seminar keluarga dengan tema “Menguatkan Ketahanan Keluarga Bersama Gen Z” di Pesantren Darul Qur’an Mulia Gunung Sindur Bogor, pada 16 Dzulhijjah 1445 H/23 Juni 2024.
Dr. Aan Rohanah sebagai Ketua PKBM dalam sambutannya sekaligus Keynote Speaker mengatakan bahwa salah satu faktor tertinggalnya masyarakat kita adalah gagalnya membangun keluarga.
“Sementara membangun peradaban dunia tergantung pada kualitas keluarga yang terbangun di masyarakat,” terangnya. Untuk itu, sangat penting ajaran Islam dihadirkan dan diimplementasikan dalam konsep keluarga.
“Sudah menjadi tanggung jawab kita untuk memberikan pemahaman dan contoh bagaimana konsep keluarga Islam tersebut,” jelasnya.
Hal itu memuat nilai-nilai keluarga, peran strategis keluarga, memahami problematika yang sering terjadi dalam keluarga, tantangan-tantangan yang harus dihadapi sebuah keluarga serta bagaimana kembali kepada konsep Islam itu sendiri.
“Sehingga nikmat dan indahnya keluarga Islam dapat dirasakan oleh keluarga-keluarga yang ada di masyarakat kita lebih luas. Insya Allah peradaban dunia akan terbangun dan tentu saja hal ini memerlukan kerjasama semua pihak,” imbuhnya.
Narasumber pertama, Dr. Muhammad Iqbal menyebutkan bahwa Gen-Z saat ini generasi terbanyak yang ada di Indonesia, yakni sekitar 27,94 %.
“Untuk itu sangat penting sebagai orang tua memahami karakteristik, ciri utama yang dimiliki Gen-Z, pola komunikasi, dan pola berpikir anak-anak kita,” terangnya.
Beliau mengatakan bahwa salah satu usaha untuk memiliki satu frekuensi dengan Gen-Z, dengan cara membangun komunikasi dengan singkat, padat, jelas tanpa basa basi.
“Jadikan anak sebagai sahabat kita, penuhi rasa keingintahuannya dan manfaatkan media popular untuk berkomunikasi, bertanya atau memberikan pendapat,” imbaunya.
Yang utama ialah miliki prinsip bahwa rumah bukan sekadar tempat tinggal, tapi tempat di mana anak belajar dan mengeksplor segala sesuatu yang dia inginkan.
“Sebagai orang tua, mari jadikan orientasi mendidik anak kita untuk menyiapkan anak bagaimana hidup tanpa orang tua, dan bukan menghasilkan generasi yang lemah,” pungkasnya.
Narasumber kedua, Dr. Faisal Sundari Kamaludin, LC, M.Ed. dalam seminar ini menyampaikan materi tentang “Menguatkan Ketahanan Keluarga Gen-Z.”
“Pelajari kondisi Gen-Z dalam kaitannya dengan agama dan keluarga saat ini. Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Bagaimana mereka tetap pada fitrahnya, tentu saja ini menjadi tanggung jawab orang tua,” lanjutnya.
Beliau menyampaikan pentingnya tujuh pilar pengasuhan yang harus disiapkan bahkan sebelum menikah. Tiga pilar di antaranya kesiapan menjadi orangtua, mengokohkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan dan memahami tujuan pengasuhan.
Seminar ini dihadiri organisasi atau lembaga yang memiliki fokus terhadap pembangunan dan ketahanan keluarga. Di antaranya Muslimat Hidayatullah yang diwakilkan oleh Wulansari (Ketua Departemen HAL PP Mushida) dan Ina Sriwahyuni (Ketua Departemen Ekonomi PP Mushida).