Hijrah? Siapa Takut!

10 Juli 2024

Oleh : Admin Mushida

mushida
Hijrah? Siapa Takut!

Istilah hijrah dalam Al-Qur’an di antaranya:

  1. QS. Al-Mudatsir: 5, perintah meninggalkan keburukan dan kemaksiatan

وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ.

dan perbuatan dosa tinggalkanlah,”

  • QS. Al Muzammil: 10, meninggalkan orang-orang yang tidak beriman dengan cara yang baik, tanpa melukai hati mereka

وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيلًا.

“Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.”

  • QS. Al-Ankabut: 26 kembali kepada Allah dengan harapan mendapatkan hidayah-Nya

 فَآمَنَ لَهُ لُوطٌ ۘ وَقَالَ إِنِّي مُهَاجِرٌ إِلَىٰ رَبِّي ۖ إِنَّهُ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Maka Luth membenarkan (kenabian)nya. Dan berkatalah Ibrahim: “Sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku (kepadaku); sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Iman, hijrah dan jihad adalah trilogi dalam Islam sebagaimana Allah menjelaskan dalam QS. Al-Baqarah: 218

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Penjelasan ayat di atas bahwa setiap orang yang telah beriman pasti dia diantar untuk hijrah (berubah menjadi lebih baik). Hijrah memerlukan jihad (kesungguhan dan pengorbanan). Karena tidak mudah, jihad harus didasari keimanan dan kesabaran.

Hijrah adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang melambangkan pengorbanan, ketabahan, dan kesetiaan terhadap ajaran agama. Ini bukan hanya perpindahan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang membawa perubahan besar dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam.

Makna hijrah pindah tempat. Pindah secara maknawi meninggalkan hal-hal yang dilarang Allah seperti perbuatan syirik, maksiat, dosa, keji, budaya jahiliyyah, kebathilan dan hal-hal yang haram.

Hijrah: Berubah menjadi lebih baik, bukan merasa lebih baik dari orang lain

Pesan Rasulullah pertama kali hijrah

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ سَلاَمٍ، قَالَ: لَمَّا قَدِمَ

 النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المدينة انْجَفَلَ النَّاسُ إليه، فجِئْتُ في النَّاسِ لأَنْظرَ فيه، فلمَّا استبنت وجْه رسول الله صلى الله عليه وسلم عرَفتُ أَنَّ

 وَجْهَهُ لَيْسَ بِوَجْهِ كَذَّابٍ، فكان أوَّلُ ما تَكَلَّمَ بِهِ أَنْ قَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الأَرْحَامَ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ، تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلامٍ

Dari ‘Abdullah bin Salam, ia berkata: “Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, orang-orang segera pergi menuju beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam (karena ingin melihatnya). Ada yang mengatakan: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah datang, lalu aku mendatanginya ditengah kerumunan banyak orang untuk melihatnya. Ketika aku melihat wajah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, aku mengetahui bahwa wajahnya bukanlah wajah pembohong. Dan yang pertama kali beliau ucapkan adalah, ‘Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikan makan, sambunglah silaturrahim, shalatlah di waktu malam ketika orang-orang tertidur, niscaya kalian akan masuk Surga dengan selamat.’” (HR. at-Tirmidzi)

Inti pesan Rasulullah di atas adalah:

  1. Sebarkan salam, salam mengandung do’a yang luar biasa yaitu keselamatan, rahmat Allah dan keberkahan. Ketiga doa tersebut sangat dibutuhkan orang-orang beriman. Menyebarkan salam juga mengandung makna sebagai orang beriman untuk menyebarkan perdamaian di rumah tangga, bertetangga, bermasyarakat dan berbangsa.
  2. Memberi makan adalah perintah yang sangat mulia karena karena makan kebutuhan primer, dengan makan tumbuh darah dan daging, tambah energi dan membuat orang senang. Semua orang senang jika diberikan makanan dan itu menjadi salah satu kebiasaan yang baik.
  3. Menjaga silaturahmi, menjaga kerukunan sesama muslim dan memperbanyak teman beriman. Silaturahim bukan hanya terbatas sesama keluarga atau kerabat tapi kepada sesame muslim.
  4. Shalat lail/malam/tahajud, ini merupakan perintah pertama shalat, kedudukannya mulia, qaulan syadida (perkataan yang benar dan jujur), mudah mendapatkan pertolongan Allah. Shalat lail adalah perintah shalat pertama yaitu ketika turun Surat Al-Muzammil tahun kedua kenabian. Adapun perintah shalat lima waktu turun ketika peristiwa Isra Mi’raj yaitu tahun ke-10 kenabian.

Janji bagi orang yang berhijrah sebagaimana firman Allah

۞ وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” */Saryati, Ketua Departemen Sosial PP Mushida