(Jakarta, mushida.org) Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah pada periode ini tentu memerlukan peningkatan wawasan dan kualitas diri dalam mengemban amanah dalam menjalankan organisasi dengan baik.
Departemen Organisasi & SDI PP Muslimat Hidayatullah menyelenggarakan Upgrading Pengurus Wilayah & Pengurus Daerah Muslimat Hidayatullah secara online pada Sabtu, 10 Agustus 2024/6 Safar 1446 H.
“Amanah harus dilakukan dengan sepenuh hati. Kita memerlukan ilmu dalam mengemban amanah agar kompetensi yang dimiliki bisa terarahkan,” sebut Ketua Umum PP Mushida, Ustadzah Hani Akbar dalam sambutannya.
Beliau juga mengungkapkan bahwa keberhasilan seseorang jika mereka bisa memberikan manfaat untuk orang lain. Jadilah seseorang yang mendapatkan amanah untuk bisa bermanfaat bagi orang lain.
“Jika sudah dapat teori maka harus diimplementasikan. Muslimat Hidayatullah dan organisasi induk Hidayatullah selalu bersinergi untuk mendapatkan pengarahan. Hal ini dilakukan agar kita dapat memahami tugas dan amanah dengan baik,” tutupnya.
Narasumber pada webinar ini yaitu Dr. Arfan AU, M.Pd.I. Dalam pemaparannya, beliau menguraikan bahwa suatu jama’ah atau berorganisasi, terdapat kepemimpinan yang merupakan fitrah. Islam mensyariatkan kepemimpinan yang diwujudkan dalam semua level kehidupan. Al-Jama’ah adalah berkumpulnya kaum muslim bersama ulama yang berpegang teguh dengan sunnah dan bersepakat mengangkat pemimpin yang berkomitmen menjaga syari’at.
“Latar belakang lahirnya Hidayatullah di antaranya tercerai-berainya kekuatan umat Islam dan surutnya peran gerakan dakwah Islam. Hidayatullah adalah organisasi massa Islam yang berbasis kader,” terang Ketua Departemen SDI DPP Hidayatullah ini.
Selanjutnya, dalam webinar ini juga dijelaskan lahirnya Muslimat Hidayatullah sebagai organisasi pendukung Hidayatullah yang dideklarasikan pada tahun 2000.
“Adapun fungsi strategis Mushida di antaranya sebagai wadah berhimpunnya muslimat dalam ikatan tauhid, sebagai wahana dakwah untuk menyebarkan nilai-nilai Islam, dan pendukung utama program mainstream Hidayatullah,” imbuhnya.
Syarat menjadi pengurus wilayah yaitu aktif berhalaqah, menjadi kader yang teruji spiritual maupun loyatitasnya, dan memiliki kapabilitas dan kapasitas sesuai bidangnya.
“Pengurus Wilayah memiliki tugas dan wewenang sesuai dengan yang tercantum pada Pedoman Dasar Organisasi. Peran dan fungsi departemen menjalankan tugas spesifik sesuai dengan bidang keahlian mereka, kolaborasi antar departemen untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif,” sebutnya.
Webinar yang dihadiri oleh 500 partisipan yang terdiri dari Pengurus Tingkat Pusat, Pengurus Wilayah, dan Pengurus Daerah Muslimat Hidayatullah se-Indonesia ini diharapkan dapat meng-upgrade atau meningkatkan kualitas diri dalam menjalankan amanah demi tercapainya visi misi organisasi.
