Pernah menjalankan profesi sebagai asisten rumah tangga bukan berarti tidak bisa menjadi orang yang hebat. Pekerjaan yang sederhana ini tidak menutup kemungkinan akan mengantarkan jalan kesuksesan. Hal ini dibuktikan oleh Erlyanie.
Memulai sesuatu tidak apa-apa meski harus jatuh bangun dan gagal, karena kalau kita tidak memulai kita pernah bisa merasakan proses mencapai kesuksesan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Erlyanie, pendiri dan CEO dari B erl Cosmetics pada Pemberdayaan Muslimat “Melalui Pelatihan Fundrising dan Pelatihan Literasi Keuangan Keluarga Dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan Keluarga” di Aula DPP Hidayatullah, Jl. Cipinang Cempedak, Jakarta (04/09/2024).
Kepada peserta pelatihan, perempuan kelahiran Boyolali ini menceritakan dirinya nekat merantau ke Jakarta setelah lulus dari jenjang Sekolah Dasar. Ia memilih hal ini karena tidak ingin bekerja di desa.
Sesampainya di Jakarta pada tahun 2000, Erlyanie bekerja sebagai asisten rumah tangga. Pekerjaan rumah tangga pada umumnya mulai ia tekuni seperti membersihkan rumah, menyetrika, hingga mencuci piring ia kerjakan untuk mendapatkan penghidupan. Pekerjaan tersebut memang tidak mudah untuk anak-anak usia 12 tahun, upahnya pun tidak banyak.
Karena dianggap tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik oleh majikannya, ia dikembalikan oleh walinya. Kegagalan ini tak membuatnya patah semangat dalam mencari uang. Selang beberapa waktu ia mendapat kerja lagi sebagai seorang pembantu. Namun, di pekerjaan kedua ini ia tidak diupah sama sekali, alasannya majikannya menganggapnya sebagai seorang anak, jadi tidak perlu diupah.
Setelah beranjak dewasa, Erly mencoba untuk berbisnis kecil-kecilan. Saat itu toko online mulai merambah di berbagai daerah. Ia menjual berbagai macam barang di toko online.
“Saya menjual barang serba ada, mulai dari panci, pakaian, dan kosmetik dan kebutuhan yang lain,” ujarnya.
Sambil menjalankan bisnis, ia juga bekerja di sebuah perusahaan kontraktor untuk menambah penghasilan. Dari penghasilan yang cukup banyak, ia pun terus mengasah kemampuannya dalam berbisnis selama kurang lebih empat tahun. Salah satu prinsipnya dalam berbisnis yang terus dipegang teguh hingga saat ini adalah bisnis tanpa riba dan tanpa hutang.
“Saya memutuskan resign dari pekerjaan. Selain ingin fokus pada bisnis yang terus berkembang, saya juga harus menjalani operasi. Keputusan inilah yang menjadi titik balik dalam hidup saya,” sebutnya.
Dengan uang yang dikumpulkan dari hasil jualan, bersama suaminya, ia pun membuat brand bernama B erl. B erl Cosmetics merupakan produk asli Indonesia yang hadir pada tahun 2017. Produk kosmetik dari B erl Cosmetics ini tergolong sebagai produk berkualitas, yang kini telah berkembang pesat menjadi salah satu brand besar industri kecantikan Indonesia, dengan lebih dari 70.000 mitra di seluruh Indonesia.
Nama B erl adalah kombinasi dari “B” yang bermakna berkah, besar, dan bermanfaat. Sedangkan “erl” diambil dari nama Erlyanie.
“Dalam berbisnis, hilangkan rasa insecure. Rasa insecure akan terkalahkan dengan semangat yang tinggi dan kemauan yang kuat. Hal itulah yang akan membuat kita lebih percaya diri,” pungkasnya.
Pelatihan Pemberdayaan Muslimat diikuti oleh 46 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia, yang merupakan perwakilan PW Muslimat Hidayatullah, di antaranya PW Riau, PW Kepulauan Riau, PW Bengkulu, PW Bangka Belitung, PW DKI Jakarta, PW Jawa Barat, PW Kalimantan Timur, PW Kalimantan Tengah, PW DIY-Jateng bagian selatan, PW Jawa Tengah, PW Jawa Timur, PW Nusa Tenggara Barat, PW Kalimantan Barat, PW Kalimantan Tengah, PW Sulawesi Selatan, PW Sulawesi Barat, PW Papua Tengah, PW Papua Selatan.
Harapannya, pelatihan ini dapat menginspirasi muslimah untuk menjadi Khadijah masa kini, yang mandiri, yang berani dalam beraksi.