(Jakarta, mushida.org) Pemberdayaan muslimat adalah upaya pencerdasan muslimat hingga mampu berperan menyempurnakan seluruh kewajiban dari Allah SWT. Pemberdayaan muslimat harus didukung oleh lembaga atau organisasi, sebagai wadah tempat lahirnya program–program kerja yang berbasis kemandirian muslimat. Mengingat salah satu indikator kemandirian muslimat adalah mampu mengatur perekonomian keluarganya.
“Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah: 10)
Kegiatan dengan tema “Pelatihan Pemberdayaan Muslimat Melalui Pelatihan Fundrising dan Pelatihan Literasi Keuangan Keluarga Dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan Keluarga” resmi ditutup pada 5 September 2024.
Pelatihan hybrid yang diadakan di Aula DPP Hidayatullah Jl. Cipinang Cempedak, Jakarta Timur ini dihadiri oleh 46 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia, yang merupakan perwakilan PW Muslimat Hidayatullah, di antaranya PW Riau, PW Kepulauan Riau, PW Bengkulu, PW Bangka Belitung, PW DKI Jakarta, PW Jawa Barat, PW Kalimantan Timur, PW Kalimantan Tengah, PW DIY-Jateng bagian selatan, PW Jawa Tengah, PW Jawa Timur, PW Nusa Tenggara Barat, PW Kalimantan Barat, PW Kalimantan Tengah, PW Sulawesi Selatan, PW Sulawesi Barat, PW Papua Tengah, PW Papua Selatan.
Bendahara Umum PP Mushida, Rahmah El-Halimiyah memberikan penguatan pada kegiatan penutupan, ia mengatakan perlunya kehati-hatian dalam mengelola keuangan, baik keuangan dalam keluarga atau keuangan organisasi. Karena hal itu akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak.
“Setelah pelatihan ini harapannya dapat bertambah pengetahuan. Ilmu yang didapat bukan untuk diri sendiri, namun disosialisasikan juga pada teman di daerah atau wilayah,” jelasnya.
Pelatihan ini dilaksanakan di dalam kelas selama 20 jam dengan teori dan praktik. Sedangkan di luar kelas diadakan kunjungan ke perusahaan yang concern dalam bidang kesehatan dan kecantikan.
Dalam kegiatan ini pula, panitia penyelenggara memberikan apresiasi kepada peserta secara individu dan per kelompok.
“Semoga ke depannya diadakan kembali pelatihan berkelanjutan, karena pelatihan seperti ini sangat bermanfaat,” ucap Cucu Juhriyyah, peserta asal Papua Selatan memberikan kesan dan pesan. Mengelola keuangan dan menghasilkan dana untuk lembaga.
“Mari kita mencoba usaha apa saja, karena kita pewaris, bukan perintis. Mari bertumbuh bersama, dan menghindari hutang agar selalu mendapat keberkahan,” pungkasnya.
Pelatihan Pemberdayaan Muslimat didukung oleh Baitul Maal Hidayatullah, Sakinah Mart, B erl Cosmetic, Baitu Tanwil Hidayatullah, Baitul Wakaf, Majalah Suara Hidayatullah, Jahe Merah Zingico, Melek Emas, Syamil Qur’an, Santri Grafika, Probindo Siklus, Pesantren Ar-Rohmah Putri Bogor, SKN 8, Sambal Chili Chila, Zamal Collection, Dapur En-Ha, Aleeanahoz Beauty, dan Aice Es Krim.