Munas IV Mushida dan Peradaban Islam

02 Desember 2015

Oleh : admin

mushida

Oleh Dewi Maslikah

ADALAH Khadijah binti Khuwailid. Beliau wanita mulia, istri dari manusia paling mulia sejagad raya, yang patut kita jadikan teladan sebagai Muslimah sejati.

Khadijah dipilih Allah untuk mendampingi Rasulullah karena berbagai kelebihan yang dimiliki. Kemuliaan nasab dan akhlak, kedermawanan, ilmu dan pengorbanannya. Khadijah adalah wanita terbaik pada masa itu.

Khadijah adalah penopang dakwah Rasulullah dalam memperjuangkan agama Allah. Beliau adalah pendukung utama Rasulullah dalam hal materi dan non materi. Keikhlasan, kesetiaan, cinta, harta, bahkan jiwa siap beliau dermakan sehingga Islam dapat tegak di muka bumi.

Sungguh pantas kiranya, ketika Rasulullah bersabda: “Ada 4 wanita paling mulia derajatnya di sepanjang sejarah manusia. Yaitu Asiyah istri firaun, Maryam ibunda Nabi Isa, Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Rasulullah. Mereka adalah wanita penghulu surga. Masya Allah.

Kembali pada masa sekarang, kembali kepada diri kita pribadi, sebagai muslimah sejati, kader dan daiyah Muslimat Hidayatullah, sudahkah kita berkorban untuk agama ini?

Sudahkah kita menjadi penopang gerakan dakwah suami kita? Sudahkah kita menjadi pendukung utama gerakan dakwah suami kita? Sudahkah kita mengorbankan harta dan jiwa kita demi tegaknya peradaban Islam, cita-cita mulia kita bersama?.

Mari kita bangkit sebagai penggerak dan bukan sekedar penggembira. Mari menunjukkan karya nyata kita, dengan mendidik anak-anak kita memahami Al-Qur’an sehingga kelak mereka menjadi generasi sholeh yang menjaga izzah Islam. Generasi yang kelak bisa menegakkan peradaban Islam setidaknya dalam lingkup pribadinya.

Sungguh, di balik figur lelaki yang hebat adalah seorang wanita yang hebat pula, Insya Allah. Wanita itu adalah kita, Muslimat Hidayatullah.

Membangun peradaban Islam tidak melulu dalam skala yang terlalu melangit. Bahkan peradaban Islam bisa ditegakkan melalui medium-medium terkecil. Demikianlah pesan yang juga pernah disampaikan oleh Ustadz Abdul Mannan selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Hidayatullah saat menutup Munas III Mushida dan Kongres Tokoh Perempuan Daerah di Jakarta tahun 2010 lalu.

Beliau berpesan bahwa dengan berperan mewujudkan keluarga muslim sakinah dan mawaddah merupakan bagian peraga penting tercapainya sebuah peradaban.

Melalui program-program yang selama ini menjadi konsentrasi Mushida yaitu pendidikan dan dakwah terutama pendidikan Tingkat Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) serta pembinaan keluarga Muslimah. Diharapkan kemudian pengurus Mushida perlu memperhatikan program itu karena bagaimanapun keluarga adalah tiang negara.

Dekadensi moral yang menyerang generasi muda bisa dicegah dengan pendidikan intensif di lingkungan keluarga. ”Apalagi usia dini paling sensitif dengan doktrin-doktrin agama, disitulah Mushida harus berperan,” demikian pesan Ustadz Mannan yang juga merupakan tokoh senior Hidayatullah.

Akhirnya, kami mengucapkan selamat ber-Musyawarah Nasional yang ke IV Muslimat Hidayatullah yang tinggal menghitung hari. Semoga Allah senantiasa meridhai setiap gerak langkah kita. Aamiin.

___________
DEWI MASLIKAH, penulis adalah Ketua DPW Muslimat Hidayatullah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)