Doa, Cinta dan Orientasi

16 Maret 2016

Oleh : admin

mushida
ILUSTRASI
Istri:”Hubbii…pengen tau donk, ada doa khusus yang hubbii panjatkan untukku ga?, boleh tau, apa ya?”
Suami:”ada laah…, mo tau banget apa mo tau ajah?”
I:”Kasi tau, donk…”
S:”Ga usah ah, nanti ge-er”
I:”Jangan minta supaya aku tegar diduakan ya, hubbii…”
S:”Kalo iya, mang napa?”
I:”(cemberut)
——

Pernahkah, bertanya pada pasangan, istri atau suami tentang doa yang ia panjatkan pada Allah, khusus untuk kita sebagai istri/suami?.

Jika jawabannya pernah, apakah doa itu bersifat duniawi atau ukhrowi?

Apa yang teruntai dalam doa memberi makna sejauh mana orientasi hidup yang akan diarungi pasanganmu bersamamu. Apakah hanya sebatas cinta di dunia atau cinta abadi hingga surga.

Doa khusus yang dimaksud adalah doa yang menyebut namamu bukan doa umum yang senantiasa dilantunkan sebagaimana yang diajarkan oleh Allah dan RosulNya.

Doa khusus yang ditanyakan, sebenarnya agak lebay alias mengada-ada, dan biasanya yang menanyakan adalah wanita, untuk membuktikan sejauh mana cinta suami padanya.
Pertanyaan tentang doa khusus mungkin saja dianggap aneh oleh si suami, karena menurutnya apa yang diajarkan Rosulullah sudahlah cukup menunjukkan cinta dan orientasi hidup yang akan mereka jalani bersama.

Tapi, sesekali doa khusus itu perlu ditanyakan, untuk memberi pupuk pada bunga cinta yang ditanam, atau mencharge cinta yang mulai kehabisan energi.

Semoga kalimat “semoga cinta kita abadi hingga surga” tak hanya sekedar ucapan lisan belaka, tapi sungguh menjadi doa khusus yang dilantunkan syahdu di keheningan malam.

_____
SARAH ZAKIYAH, penulis adalah pengurus PP Muslimat Hidayatullah. Tulisan di atas dikutip dari status beliau di akun resmi Facebook miliknya.