Mengikuti Sunnah Pasti Menang!

27 Mei 2016

Oleh : admin

mushida

MASIH ingatkah kisah perang Uhud yang menurut hasil perang dimenangkan kaum musyrikin? Ya, dari  perang tersebut, memang banyak para tentara Islam syahid di medan laga, diantaranya; Hamzah. Juga Mush’ab bin ‘Umair radhiyallahu anhuma.

Jika kita menilai dari hasil perang, maka benar kalau kita mengatakan bahwa kaum musyirikinlah yang memenangi peperangan Uhud tersebut.

Tetapi, jika kita melihat bagaimana penyesalan kaum muslimin yang kala itu telah melanggar perintah Rasul-Nya, lantas mereka instropeksi dan mengatur strategi peperangan selanjutnya agar mereka kembali memenangkan pertempuran pertempuran di masa selanjutnya, maka secara proses dan strategi global kaum muslimin tidaklah mengalami kekalahan mutlak.

Peristiwa perang Uhud adalah sebuah momentum besar ‘menyadarkan kembali’ para mujahid kala itu untuk selalu taat kepada perintah Rasul Nabiyulah Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam (SAW) dalam keadaan apapun.

Perselisihan diantara kaum muslimin (apalagi di saat perang) seringkali terjadi. Namun proses penyadaran dari sebuah kesalahan dan diikuti dengan usaha sungguh-sungguh memperbaiki diri adalah salah satu akhlaq yang mulia. Dan, itulah hakekat dari sebuah kemenangan.

Biidznillah, kaum muslimin di peperangan selanjutnya kembali memenangi peperangan dengan hasil gilang gemilang. Lihatlah diantaranya peristiwa perang jaman Khalifah Abu Bakar Radhiyallaahu ‘anhu (RA).

Alkisah,  setelah Rasulullah wafat, kesedihan melanda kaum muslimin, muncul nabi nabi palsu, banyak kabilah Arab yang tidak mau membayar zakat, kota Madinah ibu kota negara Islam terancam keamanannya.

Saat itu Abu Bakar RA memerintahkan pasukan Usamah bin Zaid (pasukan yang dibentuk Rasulullah sebelum beliau wafat ) untuk memerangi kabilah Arab di daerah perbatasan Syam karena telah memerangi kaum muslimin bersama dengan tentara Romawi.

Pada waktu itu masih banyak dari sahabat yang tidak menyetujui keputusan Abu Bakar. Mereka berpendapat bahwa pasukan Usamah sebaiknya tidak maju ke medan perang tapi untuk memperkuat pertahanan kota Madinah saja.

Sebagian lagi berpendapat lain. Jika pasukan Usamah harus tetap maju berperang, maka pimpinan perang harus diganti karena Usamah masih terlalu muda.

Masya Allah, tapi Abu Bakar telah mengetahui rahasia kemenangan. Ia lantang berkata: “ Apakah aku mengganti sebuah bendera (sebuah pasukan), yang telah dikibarkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam?”.

Biidznillah, pasukan Usamah bin Zaid memenangkan pertarungan. Kabilah Arab langsung tunduk patuh kepada khalifah Islam. Pasukan Islam menang.

Hikmah kekalahan perang Uhud serta kemenangan pasukan Usamah bin Zaid adalah sepenggal kisah yang mengabarkan kepada kita bahwa jika kita mengikuti jalan sunnah, taat pada perintah Rasul-Nya, maka dengan izin Allah kemenangan pastilah bisa kita raih.

Persoalan kita sekarang, ummat Islam masih terpuruk. Sering berselisih untuk hal-hal sepele, masing-masing merasa kelompoknya yang paling benar, satu sama lain suka berkelahi.

Sehingga, energi kita habis untuk menyelesaikan masalah-masalah dunia semata, ditambah lagi tidak ada figur pemimpin yang tegas menyuarakan kita kembali ke jalan Sunnah untuk memenangkan Islam diatas agama lainnya seperti zaman kenabian dan sesudahnya.

Jika pun ada pemimpin, tapi itu masih sedikit dan belum didukung oleh sebuah kekuatan. Jadi,  pantas jika kaum muslimin belum banyak berpengaruh memperbaiki sistem pemerintahan, keadaan lingkungan sosial budaya kita. Karena saat ini kaum muslimin belum memenangkan pertarungan. Astaghfirullah.

______
*) LENY SYAHNINDAR, penulis adalah Sekjen PP Muslimat Hidayatullah