Bunda, Yuk Tetap Tenang Menghadapi si Kecil yang Tantrum

24 Maret 2018

Oleh : admin

mushida
Oleh Evie Hidayati*

PADA anak usia prasekolah, terkadang anak sering berteriak–teriak, meraung, menangis, menjatuhkan badan ke lantai, bahkan memukul benda-benda yang ada di sekitarnya.

Kejadian itu disebut “temper tantrum” pada anak yang sering dialami oleh anak usia 15 bulan hingga 4 tahun yaitu dimana usia anak prasekolah.

Biasanya, di usia ini sebagain ibunda kerap kali merasa bingung menghadapi perilaku anak sepeti itu. Masya Allah. Bahkan kadang membuat emosi sang bunda ikut tak labil, menjadi suntuk dan sangat tak nyaman.

Apalagi jika si buah hati tantrumnya di tempat umum atau disaat banyak orang berkumpul. Bertambahlah kepanikan sang bunda.

Sikap tidak wajar yang ditunjukan oleh anak tantrum ini biasanya disebabkan karena ia tidak senang dengan suatu hal yang ada di sekitarnya, lapar, lelah, bosan, ada sesuatu yg dia inginkan namun tidak terpenuhi.

Atau bisa juga terjadi karena ia tidak bisa mengungkapkan keinginannya sehingga si kecil meluapkan emosi dengan cara-cara tersebut.

Anak tantrum yang usianya dibawah 3 tahun biasanya sering mengekspresikan dengan cara menangis, menjerit, meraung-raung, memukul, menghentak-hentakkan tubuhnya hingga kasus terparahnya ia akan membenturkan kepala ke tembok.

Namun, sebagai seorang muslimah tentulah kita diajarkan untuk tetap tenang dalam menghadapi berbagai keadaan dan situasi. Walaupun memang sikap yang diambil membutuhkan kesabaran dan pengendalian diri yang maksimal.

Banyak tips yang ditawarkan dalam menghadapi anak tantrum. Seperti mengalihkan perhatiannya, atau memberinya hadiah kecil. Namun hal ini hanya untuk jangka pendek, sebab di lain waktu si kecil sangat bisa jadi untuk kembali tantrum.

Tips yang perlu dicoba dan terbukti manjur, usahakanlah untuk bersikap tenang dan tetaplah berada di dekatnya, agar ia tetap aman.

Perlu diketahui bahwa hindari berunding dengan anak di tengah-tengah ledakan emosinya. Sebab ia tak akan mampu menangkap apapun yang bunda katakan selama tantrum berlangsung. Karena yang ada dalam fikiran anak adalah bagaimana agar dia mendapat apa yang dia mau, itu saja.

Disamping sifat tantrum yang menggemaskan tersebut, tantrum memiliki manfaat juga untuk sang buah hati,  tantrum membantu anak  menghadapi perasaan frustasi. Tantrum membuat anak mampu menunjukkan betapa marahnya dia.

Tantrum juga memberi bunda kesempatan untuk melatih anak mengatur emosinya dengan cara membicarakan perasaannya setelah tantrum usai.

Ketika anda tetap tenang di tengah luapan marah serta frsutasinya, anda mengajarkan si kecil bahwa perasaan-perasaan kuat tersebut tidak perlu ditakuti dan dapat dikendalikan. Dengan catatan, tetaplah tenang ya bunda. Jangan panik.

Kita percaya akan kekuatan doa. Allah SWT mengajarkan kepada kita doa yang indah seperti termaktub dalam Q.S. Al-Furqan: 74:

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

Orang yang bertaqwa digambarkan oleh Allah dengan doa seperti itu. Meminta kepada Allah agar memiliki anak yang qurrota a’yun yaitu anak yang menyenangkan hati.

Sedangkan akhir akhir ayat tersebut orientasi qurrota a’yun adalah orang-orang yang bertaqwa. Jadi, anak-anak yang qurrota a’yun adalah bekal menjadi anak yang bertaqwa. Subhanallah.

Maka, sebagai orangtua dan sekaligus seorang muslimah selalulah sertakan doa ini dalam setiap munajat kepada Allah SWT

Adapun tatkala anak tantrum maka bacakanlah Ayat Allah SWT dalam Q.S Asy-Syuraa: 19

اللَّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَن يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ

“Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan Dia Mahakuat, Mahaperkasa.”

Dengan membacakan ayat-ayat Allah SWT tersebut kita berharap agar Allah memberikan kelembutan hati pada anak kita yang sedang tantrum dan seterusnya.

Masya Allah, indahnya jika Allah SWT senantiasa menganugerahkan kita kesabaran dan karunia berilmu.

Yuk bunda mari kita amalkan. Semoga Allah melimpahkan kepada kita zurriyah sholihah dan bertaqwa, Aamiin yaa Rabbal aalamiin.

________
*) EVIE HIDAYATI, penulis adalah pengurus PD Muslimat Hidayatullah Kota Medan