Wanita Bahagia Negara Sejahtera, Oleh-oleh dari Konwanis 2018

02 September 2018

Oleh : admin

mushida

Oleh Zahratun Nahdhah*

ADA adagium menyatakan, wanita adalah tiang negara. Jika tiangnya kuat, maka kuatlah bangunan negara. Tetapi jika tiangnya rapuh, maka rapuhlah bangunan negara tersebut.

Oleh karena itu, sangatlah penting untuk selalu menjaga wanita sebagai tiang negara. Wanita harus senantiasa bahagia dan dibahagiakan. Karena dengan ibu yang bahagia akan terlahir anak-anak yang bahagia. Dengan ibu dan istri yang bahagia akan tercipta keluarga yang bahagia dan harmoni.

Namun, bagaimana caranya menjadi wanita yang bahagia di tengah berbagai tekanan dan cabaran hidup yang dihadapi?

Konvensyen Wanita Islam Nasional (Konwanis) 2018 yang mengambil tema “Wanita Bahagia, Negara Sejahtera” menjawab pertanyaan tersebut secara tuntas dan komprehensif, melalui sesi demi sesi acara yang menampilkan para pakar di bidangnya.

Atas izin Allah, pada hari Ahad tanggal 1 September 2018 yang lalu, kami rombongan dari Muslimat Hidayatullah yang berjumlah 8 orang dapat menghadiri undangan acara Konwanis 2018 yang berlangsung di Plenary Hall Putrajaya International Convention Centre (PICC) Selangor, Malaysia.

Konwanis ini merupakan sebuah konvensyen yang rutin diselenggarakan oleh Wanita Ikatan Muslimin Malaysia (Wanita ISMA) setiap 2 tahun sekali, membahas dan memperbincangkan isu-isu kontemporer seputar wanita.

Acara Konwanis kali ini diikuti oleh lebih dari 3 ribu orang yang datang dari berbagai penjuru Malaysia, juga dari Indonesia dan Brunei Darussalam.

Tampil sebagai pembicara pertama dalam Konwanis 2018, Dr. Norsaleha Mohd Salleh, Pengarah Institut Kajian Hadits dan Akidah (INHAD) Kolej University Islam Antarabangsa Selangor (KUIS). Dr. Norsaleha yang juga Ketua Jawatan Kuasa Wanita Ikatan Muslimin Malaysia (ISMA) menyampaikan materi bertajuk “Kendali Tekanan, Optimumkan Kehidupan”.

Saya akan men-share ilmu yang saya dapatkan dari acara Konwanis 2018 di laman ini untuk teman-teman semua. Oh ya FYI, materi semuanya disampaikan dalam bahasa Melayu. Sedapat mungkin saya meng-Indonesia-kannya untuk Anda. Selamat menikmati 😊.

Session 1
Kendali Tekanan, Optimumkan Kehidupan

“Kehidupan wanita tak pernah lepas dari tekanan. Tekanan atau stress adalah hal yang normal dan telah menjadi rutinitas harian seorang wanita,” ucap Dr. Norsaleha memulai pemaparannya.

Sebagai seorang ibu dan istri yang merangkap berbagai tugas dan amanah yang diemban, tentunya ada sangat banyak tekanan yang dihadapi setiap hari. Apabila wanita tak pandai mengatasi tekanan tersebut, wanita rentan mengalami stress dan depresi.

“Untuk keluar dari tekanan, kunci utamanya terletak pada diri sendiri. Kita yang harus membantu diri sendiri untuk keluar dari tekanan, bukan orang lain,” lanjutnya lagi.

Hati manusia dalam genggaman Allah. Hati adalah milik Allah. Maka mintalah ketenangan hati pada Allah. Banyak-banyak berdoa agar diberi ketetapan hati. “Yaa Muqollibal Quluub tsabbit quluubana ‘ala diinik wa ‘ala thaa’atik”.

Dr. Norsaleha menegaskan, sebenarnya setiap kita adalah juara. Karena kita telah berjuang keluar dari perut ibu untuk lahir ke dunia. Kalau tak ada tekanan, bayi tak dapat keluar dari perut ibu.

Menurut Dr. Norsaleha, wanita akan mampu mengoptimalkan kehidupan jika mampu mengendalikan emosi dan tekanan dengan baik.

“Pandang tekanan sebagai satu perkara yang positif, yang bisa membawa kita ke arah yang lebih baik. Jika kita bisa tukar (mengubah) persepsi terhadap apa yang kita alami, anjakan paradigma (peralihan/perubahan paradigma ke arah yang lebih baik) dalam diri kita akan terjadi. Itu adalah tanda rahmat Allah.” tandas ibu berputra 9 ini.

Dr. Norsaleha lalu berbagi 12 solusi mengatasi stress. 12 solusi tersebut adalah:

1. Sadar
2. Sedia
3. Sabar
4. Sholat
5. Senaman
6. Sahabat
7. Sementara
8. Share
9. Sedekah
10. Senyum
11. Solawat dan Zikr
12. Sholat taubat

12 SOLUSI MENGATASI STRESS

1. Sadar

Ketika menghadapi masalah & tekanan, yang pertama kali harus dilakukan adalah rileks. Tarik nafas dalam-dalam ke dalam perut, lalu hembuskan kembali. Tetap tenang, tetap berpikir dengan baik, jangan panik.

2. Sedia

Tekanan dan stress adalah sesuatu yang normal, yang rutin dalam keseharian. Yang membedakan bagaimana kita mengatasi tekanan tersebut.

Uraikan satu per satu, apa yang harus dilakukan terlebih dahulu. Kita punya waktu 24 jam. Sebenarnya waktu yang Allah berikan itu sudah memadai. Hanya saja kita perlu merencanakan dan mengaturnya dengan baik. Utamakan hal yang prioritas (al awlawiyat).

3. Sabar

Dr. Norsaleha dalam pemaparannya, menjadikan figur Siti Hajar istri Nabi Ibrahim sebagai contoh nyata kesabaran seorang wanita. Siti Hajar, tutur Dr. Norsaleha, adalah contoh seorang wanita yang kuat. Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim meninggalkan anak & istrinya di Lembah Makkah yang sepi dan kering kerontang.

Betapa sabar dan gigihnya ia dalam berusaha, tidak berputus asa berjuang mencari air untuk anaknya. Bolak balik Siti Hajar dari ujung ke ujung ke sana kemari hingga 7 kali, demi mencari setetes air untuk anaknya. Hingga akhirnya Allah memberikan rembesan air di ujung tapak kaki anaknya.

“Sabar bukan berarti ongkang ongkang kaki di kursi. Sabar ialah BERUSAHA dan TIDAK PUTUS ASA. Karena pertolongan Allah itu bersama orang yg sabar. إن الله مع الصابرين,” ucap Dr. Norsaleha dengan lugas.

“Carilah pertolongan Allah dengan sabar dan sholatmu. Kenali hakikat diri. Kita ini hamba-Nya, Allah-lah yang menentukan kehidupan.

Sebagai seorang hamba, kita ada batasan, ada sempadan, ada border yg kita harus pegang. Jangan sekali-kali melampaui batas, terima saja dan ridha dengan batasan tersebut. Ridha itulah yg akan menaikkan derajat kita,” tuturnya lagi.

Dr. Norsaleha lalu mengutip QS. Ibrahim ayat 7:

“لئن شكرتم لأزيدنكم ولئن كفرتم إن عذابي لشديد”

4. Sholat

“Sholat adalah solusi yang cukup tajam dan efektif. Ia adalah ruang yang paling dekat untuk hambaNya, medium komunikasi yang terbaik untuk berbicara dengan Allah,” papar Dr. Norsaleha.

Lebih lanjut ia menjelaskan, malam hari adalah waktu yang tepat untuk mencurahkan keluh kesah pada Allah.

Hati manusia berubah ubah. Hari ini kita sedih, esok hari mungkin sudah tidak lagi. Bagaimana cara mengubahnya? Mintalah kepada Allah hati yang bahagia. Dialah yang memberi kesedihan atau kebahagiaan.

Solusi dari semua itu, menurut Dr. Norsaleha adalah ikhlas. “Sholat yang ikhlas. Berdoa yang ikhlas. Kunci untuk menikmati ibadah adalah ikhlas,” tegasnya.

5. SENAMAN (senam/olahraga)
6. SAHABAT.

Harus mencari kawan untuk berbagi perasaan. Dengan syarat dia bisa dipercayai untuk membantu dan dapat menyimpan rahasia. Bukan malah sebaliknya.

7. Sementara

Hidup ini hanya sementara, tak selamanya. Begitupun ujian dan masalah, pasti akan berlalu.

8. Share

Kita harus berbagi. Masalah seberat apapun, dengan mencurahkan perasaan sudah cukup untuk mengurangi sedikit tekanan.

9. Sedekah

Sedekah tak harus berupa uang atau benda. Senyum, berbuat baik, itu juga sedekah. تبسمك في وجه أخيك صدقة

Dengan membahagiakan orang lain, hati kita akan puas.

10. Senyum
11. Sholawat dan zikir
12. Sholat taubat

Sekian dulu sharingnya dari materi sesi 1. Lain kali saya lanjutkan lagi sharing materinya. Masih banyak lagi materi dari sesi-sesi berikutnya yang pengen saya bagi, tetapi capek ngetiknya hehe. Apalagi harus curi-curi waktu di sela-sela ngelonin baby.

____
*)ZAHRATUN NAHDHAH, penulis adalah anggota Pengurus Pusat Muslimat Hidayatullah yang juga Kepala Kantor PP Muslimat Hidayatullah