Membangun Karakter Anak dengan Berkisah Melalui Sirah Nabawiyah

02 Maret 2020

Oleh : admin

mushida

ACEH – Dari segi terminologi, berkisah adalah berita-berita mengenai permasalahan dalam masa-masa yang saling berkait dan terjadi secara berturut-turut.

Sedangkan berkisah dalam Al-Qur’an adalah pemberitaan Al-Qur’an mengenai hal ikhwal ummat yang telah lalu, nubuwat (kenabian) yang terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi, seperti yg disebut dalam firman Allah surat Yusuf ayat 111. 
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang berakal” (QS. Yusuf: 111). 
Dalam hal ini kegiatan berkisah merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang pencerita kepada pendengar (audience) dengan menggunakan gaya, gerak dan mimik yang bermacam-macam, ditambah lagi dengan alunan dan intonasi suara yang berbeda-beda, sehingga pendengar menjadi takjub dan terpesona mendengarnya.

Begitulah kegiatan yang sering dilakukan oleh Pak Ari Prabowo atau yang akrab dipanggil dengan sebutan kak Ari di setiap event yang diselenggarakannya di berbagai daerah, termasuk di Aceh. 
Kehadiran kak Ari di Banda Aceh pad 17 Februari 2020/23 Jumadil Akhir 1441 H di Kampus Putri Hidayatullah Lhoknga, Aceh Besar, merupakan serangkaian kegiatan acara, mulai dengan seminar, workshop dan pelatihan tentang berkisah melalui Sirah Nabawiyah. 
Melalui event tersebut, kak Ari mendorong para pendidik, guru TK/PAUD, SD, ustadz/ustadzah pada umumnya dan kepada orang tua khususnya, untuk dapat mendidik anak atau generasi penerus dengan berkisah melalui kisah kisah yang telah tertulis dalam Al-Qur’an. Karena banyak sekali surat surat atau ayat Al-Qur’an yang menceritakan tentang kisah para nabi, para sahabat, tokoh tokoh Islam dan lainnya. 
Namun dalam hal ini, tentunya kita semua mengetahui bahwa tidak semua Nabi dan Rasul itu disebutkan kisahnya di dalam Al Qur’an. Nabi dan Rasul yang disebutkan dalam Al Qur’an hanyalah 25 orang, dimulai dari Nabi Adam As sampai dengan Nabi Muhammad SAW. 
Kemudian dari 25 orang ini, secara garis besar dilihat dari sisi panjang atau singkatnya kisahnya, dapat dijadikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Kisah para Nabi dan Rasul Terdahulu                   
Kisah yang disebutkan dengan panjang lebar, kisah yang masuk dalam kategori ini adalah kisah dari Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Yusuf, Musa dan Harun, Daud dan Sulaiman, serta Isa ‘alaihimu al-salam. Namun diantara yang lainnya, kisah Nabi Yusuf adalah kisah yang paling panjang, karena diceritakan dengan lengkap, mulai dari masa kecilnya sampai menjadi penguasa di mesir dan dapat berkumpul dengan Bapak dan Saudara-saudaranya.
Kisah yang disebutkan dengan sedang, kisah yang masuk dalam kategori ini adalah kisah dari Nabi Hud, Luth, Shaleh, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, Zakariya dan Yahya ‘alaihimu al-salam.
Kisah yang disebutkan dengan sekilas, kisah yang masuk dalam kategori ini adalah kisah dari Nabi Idris, Ilyasa’ dan Ilyas. Sedangkan kisah dari Nabi Muhammad SAW, bisa dikategorikan kedalam bagian yang pertama (diceritakan secara panjang lebar), Karena diceritakan kisah Nabi Muhammad SAW beberapa peristiwa yang terjadi pada zaman beliau, seperti peristiwa yang yang dialami beliau waktu kecil, permulaan dakwah, hijrah, dan beberapa perang yang dialami serta beberapa gambaran kehidupan keluarga beliau.                              
2. Kisah ummat, tokoh, atau pribadi (bukan Nabi) dan peristiwa-peristiwa masa lalu
Tokoh yang pertama kali kisahnya diceritakan dalam Al Qur’an adalah dua orang putra Nabi Adam sendiri yaitu Qabil dan Habil. Al Qur’an menceritakan kisah ketika Qabil membunuh saudaranya sendiri Karena akibat dari sifat dengkinya. Inilah pembunuhan pertama yang terjadi dalam sejarah umat islam. Dan masih banyak lagi kisah-kisah seorang tokoh yang diceritakan dalam Al Qur’an, sebagian dari kisah ini antara lain :
  • Kisah Qarun yang hidup pada zaitun Nabi Musa As
  • Kisah peperangan antara Jalut dan Thalut
  • Kisah tentang Ashabul Kahfi
  • Kisah Raja Dzul Qarnain
  • Kisah kaum Ashabul Ukhdud
  • Kisah Maryam yang diasuh oleh Nabi Zaharanur 
  • Dan beberapa kisah lain yang tidak bisa disebutkan oleh penulis secara lengkap.

3. Kisah-kisah yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW
Beberapa kisah yang terjadi pada masa Nabi Muhammad juga disebutkan dalam Al Qur’an, salah satunya yaitu ketika sebelum Nabi lahir Tentara Bergajah melakukan penyerbuan ke Makkah yang bertujuan untuk menghancurkan Ka’bah, yang dipimpin oleh Raja Abrahah. 
Diceritakan pula kisah Nabi Muhammad waktu kecil dengan statusnya sebagai anak yatim yang miskin dan belum mendapat bimbingan wahyu dengan bahasa yang singkat dan puitis.
Dan juga peristiwa setelah beliau diangat menjadi Rasul, yaitu peristiwa Isra’ dan Mi’raj, hijrah, perang Badar, perang Uhud, perang Ahzab atau perang Khandaq, dan perang Hunain, juga kisah-kisah seputar fathu makkah dan peristiwa lainnya yang juga tidak bisa disebutkan oleh penulis secara lengkap.                
Dengan demikian, kegiatan berkisah menjadi suatu hal yang sangat menarik dan menyenangkan bagi para anak anak, apalagi ditambah dengan intonasi suara dan mimik wajah pencerita yang aneh aneh dan lucu.

Orang tua juga harus bisa berkisah kepada anak-anaknya dengan hati riang dan senang, sambil memberikan pelajaran berharga untuk anak-anaknya. Seorang ayah harus bisa berkisah dgn anak-anaknya dengan mencontoh kisah nabi agar tumbuh jiwa kepatrotiatan dalam pikiran anaknya. 
Seperti kisah nabi Yusuf yang panjang lebar diceritakan dalam Al-Qur’an, meskipun ia dibully oleh orang terdekatnya, ditipu, dimasukkan dalam sumur tua, diperjualbelikan, hidup sebatang kara dan difitnah oleh siti Zulaikha. Namun Yusuf masih memiliki akhlak dan budi pekerti yang santun, tidak dendam dengan orang yang pernah berbuat buruk kepadanya dan tetap mengingat orangtuanya. Hal ini semua adalah hasil didikan orangtuanya yangg bijaksana, yaitu Nabi Ya’kub.
    
Dengan berkisah, maka diharapkan anak-anak dapat mengetahui kisah-kisah para nabi, para sahabat dan juga tokoh tokoh Islam, serta tidak berdongeng tentang kisah-kisah yang tidak jelas sumbernya.*/Ifataliasari, Sekretaris PW Muslimat Hidayatullah Aceh