Rakernas Resmi Ditutup: Muslimat Hidayatullah Harus Menawarkan Solusi dan Gagasan Untuk Membangun Peradaban

29 Maret 2021

Oleh : Arsyis Musyahadah

mushida
Rakernas Resmi Ditutup: Muslimat Hidayatullah Harus Menawarkan Solusi dan Gagasan Untuk Membangun Peradaban

Dinamika, perdebatan, silang pendapat, dan adu konsep adalah hal biasa yang terjadi selama musyawarah. Untuk itu, jangan merasa bangga (jumawa) jika idenya terpakai, dan jangan minder jika gagasannya ditinggalkan. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Organisasi DPP Hidayatullah, Ust. Asih Subagyo, S.Kom dalam penutupan Rakernas Muslimat Hidayatullah pada Ahad (28/03/2021) yang digelar secara virtual dengan pusat kegiatan di Pondok Pesantren Hidayatullah, Kota Depok.
Sebagaimana diketahui, Rakernas adalah salah satu mata rantai dari amanat yang terdapat dalam Pedoman Dasar Organisasi Mushida. 
“Tugas PW Mushida setelah ini menjabarkan dan melaksanakan program kerja, sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing. Pilih prioritas program unggulan yang dapat dilaksanakan. Kemudian disinergikan dengan seluruh elemen yang ada di wilayah,” ujar Sekjen Muslim Information Technology Association (MIFTA) ini.
Beliau menuturkan bahwa dalam manajemen, fungsi mudah diucapkan, namun yang sulit dikerjakan adalah coordinating dan controlling. Maka, tugas kepemimpinan itu memastikan bahwa semuanya on the right track. Pemimpin dituntut untuk tegas, tetapi tetap mengayomi.
Saat ini, lanjutnya, Mushida juga menghadapi tantangan eksternal. Ghazwul fikr atau perang pemikiran terus terjadi. Sekularisme, liberarisme, dan feminisme terus mengancam. Demikian dengan tantangan yang tidak kalah penting adalah generasi mileniel, generasi Y, Z dan sesudahnya. Mereka generasi native digital, tentu memerlukan pola tarbiyah dan dakwah yang berbeda dengan generasi pendahulunya.
“Olehnya, Mushida juga dituntut terlibat secara eksternal. Membuka diri ke ummat. Memperkenalkan diri, sekaligus menawarkan solusi dan gagasan untuk membangun peradaban,” imbuhnya.
Untuk membentengi itu semua, di samping dituntut peningkatan profesionalitas, kader Mushida juga harus menguatkan keimanan. Sehingga GNH dan halaqah, menjadi syarat mutlak untuk melaksanakan itu semua.
Sebagai penutup, Ketua Bidang Organisasi DPP Hidayatullah ini membacakan pantun yang disambut gelak tawa para hadirin.
Jika Bunda pergi ke pasar
Jangan lupa beli belewah
Jika ingin Mushida besar
Sukseskan program tarbiyah dan dakwah
Bunga Mawar batangnya berduri
Merah merona bunga seroja
Rangkaian Rakernas telah usai
Kini saatnya untuk bekerja