(Nanti) Reuni Lagi di Surga Ya, Ibu

18 September 2021

Oleh : Admin Mushida

mushida
(Nanti) Reuni Lagi di Surga Ya, Ibu

Tepatnya enam hari yang lalu, ketika diminta memberi tausiyah dan nasihat di Reuni Virtual Alumni Aspuri (Asrama Putri) Hidayatullah Gunung Tembak Balikpapan, dengan isak dan airmata yang menderas Almarhumah Ibunda Aida Chered berpesan:

“Kita semua disini hanya sedang berjalan, Nak.. sedang berjalan menuju syurga-Nya.”

Saat itu mungkin yang ada di benak, sekilas terdengar hanyalah ‘pesan biasa’, tausiyah yang acapkali disampaikan oleh guru-guru sedari kita kecil. Namun kabar yang ramai dan serentak bertebaran di grup whatsapp pagi tadi, jam 10.43, mampu membuat kita semua tersentak sedemikian hebatnya, ‘Yaaa Allaaah, ternyata itu pesan terakhir yang sangat dalam maknanya.’

“Innaalillahi wa inna ilaihi roji’uun, Ibunda Aida Chered telah berpulang ke rahmatullah baru saja.” Begitu broadcast yang masuk ke kolom chat whatsapp kita masing-masing.

Ya Rahmaan, tentu beliau sudah punya firasat akan apa yang berlaku di hari mulia ini. Kami-lah yang kerdil, pengetahuan terhadap perkara ghaib nihil sekali, nol besar. Kini mimik wajah, air yang menderas dari netra itu, gestur tubuh dan apa yang beliau sampaikan enam hari lalu terputar kembali di ingatan, semua adalah pesan secara gamblang dilisankan pada kami untuk lanjutkan estafeta perjuangan dan dakwah sebagai muslimah sejati.

Ibu..
Hari ini masa baktimu di dunia sebagai seorang Ibu biologis bagi tujuh putra-putri dan juga ribuan (bahkan puluhan ribu, tak terhingga) putra-putri ideologismu di bumi pertiwi hingga mancanegara telah purna.

Dari masa gadis hingga memiliki cicit, engkau selalu berada di garis terdepan dalam perjuangan ini; mendukung penuh dakwah suami tanpa pernah bertanya ‘mengapa’ apalagi mengeluh dan melemahkan, mendidik putra-putri biologis maupun ideologis hingga tercetak kader yang visioner dan bertakwa. Untaian nasihatmu menjadi penyejuk di kala gersang, benderang di tengah gulita, penenang di saat goncang melanda jiwa-jiwa santri.

Ibu..
Kini tugas itu telah usai
Engkau purna dengan paripurna, diiringi lantunan doa yang membuncah.
Kembali ke haribaan Yang Esa dengan husnul khaatimah, Insyaa Allah.
Di hari Jum’at yang berlimpah berkah.

Ibu..
Jika kami sebagai panitia Reuni Alumni boleh menyusun acara kembali, dapatkah kita bertemu kembali di surga nanti?
Ketika tayangan-tayangan peristiwa dan perjalanan semasa hidup diputar oleh Sang Khaaliq kepada kita, dan kita tersenyum melihatnya.

Kala itu semoga kita bisa duduk bersama, menikmati segarnya Air Salsabiil, laban, ‘asal Mushoffa, lahmi thoirin, tsaurul jannah; apa pun yang kita inginkan..

Ibuuu..
Maafkanlah kami jika airmata ini masih belum bisa berhenti,
Kami bukan menyesali kepergianmu, sebab itu hal yang niscaya, kami pun akan pergi jua.
Namun tangis ini bukti berharganya sosokmu, berartinya hadirmu di tengah kami.

Ibu..
Selamat Jalan,
Engkau dari-Nya, dan kini kembali pada-Nya.
Sedang kami pun takkan luput dari lembaran takdir Allah, hanya soal waktu.

Allaahummaghfirlahaa warhamhaa wa ‘aafihaa wa’fu ‘anhaa. Aamiin.

Teriring doa terdalam untuk Ibunda tercinta kami, HJ. Aida binti Sayyid Aghil bin Sayyid Saleh Chered (Istri dari KH. Abdullah Said, Pendiri Hidayatullah. Almarhumah juga sebagai Ketua Majelis Penasehat Pusat Muslimat Hidayatullah/MUSHIDA)

Sepotong hati yang ditinggalkan,
Roidatun Nahdhah
Lereng Merapi, Kota Istimewa
Jum’at, 17 September 2021