Menyadari beratnya orangtua memberikan pendidikan yang baik, juga mengimbangi pengawasan kepada anak putrinya yang juga harus bisa memberikan solusi terhadap kesalahan yang dilakukan remaja putrinya.
Upaya meningkatkan kualitas keilmuan remaja putri dan sadar akan sisi negatifnya efek era globalisasi, Pengurus Wilayah (PW) Muslimat Hidayatullah Departemen An-Nisa Sulawesi Barat mengadakan Training An-Nisa Angkatan ke-2.
Bertempat di Aula SMP Integral Al-Furqan Hidayatullah Mamuju, sebanyak 65 remaja putri serius mengikuti pembukaan acara pada Jumat, 28 Februari pukul 16.00 WITA.
Departemen Annisa PP Mushida sendiri adalah departemen otonom yang dibentuk Mushida Pusat yang bertanggungjawab membina dan melakukan kaderisasi kepada para santri SMA dan tingkat SMA.
Sebagaimana dituturkan Ketua Departemen An-Nisa Wilayah Sulbar, Mukarromah, S.Pd.I, acara yang pernah dilakukan awal tahun lalu ini diadakan dengan semangat yang tinggi pengurus dan beberapa jamaah.
“Kami tidak mengirimkan proposal ke pihak manapun, selain kontribusi jamaah juga partisipasi dari peserta,“ imbuh Mukarromah.
Acara yang dikemas apik dan menyenangkan ini menghadirkan pemateri lokal yang terlatih dan berpengalaman diantaranya Mastah Ahmad, S.Ag., Hamriani, S.Ag., Halijah, S.Pd.I, Delta Al-Qurnia dan Salmah, S.Pd.I. Juga ikut urun sukses ketua Mushida Sulbar, Jumriah, SE.
Selain materi-materi keilmuan keislaman yang disajikan pada indoor di kampus kota, belajar dari pengalaman acara tahun lalu pihak panitia banyak menyajikan materi di luar ruangan (outdoor).
Lebih jauh Mukarromah menjelaskan, dengan outbond dapat merefleksikan semua materi melalui latihan, game, mental, emosi serta kepemimpian hingga kelak generasi yang ditempa pada An-Nisa memiliki pribadi yang tangguh.
Mengaminkan maksud ketua departemen An-nisa, Ketua Pengurus Wilayah Hidayatullah Sulbar, Drs. Abu Bakar Muis, saat memberikan arahan dalam pembukaan mengatakan bahwa melalui kaum wanita yang militan aqidahnyalah yang akan melahirkan generasi yang baik.
“Wanita yang siap ditugaskan ke manapun meski ke daerah yang tandus sebagaimana kepribadian Siti Hawa yang tabah ketika di ‘SK’-kan ke tempat tak bertuan,” imbuh Abu Bakar Muis.
Sejalan dengan semangatnya yang mengusung tema “Hidupkan Ghiroh An-Nisa dengan Full Ethnic Islamic”, acara ini digelar selama tiga hari mulai hari Jumat sampai Ahad.
Acara ini berlansung semarak dengan sejumlah permainan outdoor. Selain memanfaatkan hulu Kali Mamuju, panitia juga memfungsikan kampus Salutalawar yang berjarak sekira 15 kilometer dari kampus kota Mamuju untuk sesi game dan beberapa materi outbond lainnya.
Hal ini, kata Mukarromah, dimaksudkan agar peserta memahami semua materi yang diberikan dan dapat berinteraksi dengan orang dan lingkungannya serta yang utama agar memiliki semangat juang yang tinggi.
“Wajar kalau target panitia begitu idealis, karena peserta sudah “on” sejak pukul 3 dini hari dengan melakukan tahajjud yang disambung dengan shalat shubuh dan tadarrus bersama,” tandas Mukarromah seraya menambahkan bahwa tradisi on sejak dini hari ini harus menjadi kultur setiap kader Annisa.(bashori/hio)