Bidang keputrian Muslimat Hidayatullah (Mushida) yang membidangi remaja dan mahasiswa, Annisa Hidayatullah Cabang Samarinda, menggelar kegiatan training motivasi dan kepemimpinan bertajuk “SNW, One Stop for Better Life Fiid Dunya Wa Akhirah” di Samarinda, belum lama ini.
Acara semarak yang berlangsung pada tanggal 3-4 Mei ini merupakan rangkaian kegiatan Training Superlife Revolution (TSR) Annisa Hidayatullah yang dihadiri kurang lebih 100 remaja muslimah dan mahasiswi dari berbagai aktifis kampus maupun sekolah di antaranya yaitu siswi dari SMA 10 Melati Samarinda, mahasiswi Ma’had Hasan bin Ali, Mahasiswi STAIN Samarinda, Mahasiswi Ponpes Al-Fajr, Mahasiswi PonPes Uswatun Hasanah, serta Mahasiswi Universitas Mulawarman (Unmul).
Agenda ini merupakan program kerja Go to Campus tahunan yang dilaksanakan oleh Annisa Hidayatullah Samarinda. Pada periode kepengurusan tahun 2012/2013 juga telah dilaksanakan Seminar ANNISA yang dihadiri oleh kurang lebih 200 peserta secara gratis di Aula Rumah Jabatan Walikota Samarinda.
Kali ini acara TSR hanya dilaksanakan di dalam lingkungan Pesantren Hidayatullah Samarinda dengan tujuan untuk mengenalkan lebih dekat kepada para aktifis muda muslimah mengenai Hidayatullah secara umum dan Hidayatullah Cabang Samarinda secara khususnya.
Acara TSR ini digelar Annisa bekerja sama dengan Tim TSR Samarinda yang didukung oleh beberapa instansi diantaranya MUSHIDA, PD Hidayatullah Samarinda, dan Laznas BMH Cabanang Samarinda serta beberapa simpatisan yang telah membantu acara ini sehingga dapat terlaksana dengan lancar dan sukses.
Meksi Annisa Hidayatullah Kaltim masih sangat belia dan terhitung baru 2 tahun ini dikukuhkan, namun mereka dapat secara reguler menggelar program kerja Go to Campus tahunan ini meskipun diakui merupakan sesuatu yang tidak mudah untuk dilakukan.
“ANNISA Samarinda memilih untuk terus berlatih mewujudkan impian “ANNISA go to campus” yang nantinya tidak kalah saing dengan lembaga-lembaga dakwah kampus yang telah ada sebelumnya,” kata Ketua Annisa Hidayatullah Kalimantan Timur, Ulinnuha Hammamiyah, kepada Hidayatullah.or.id, ditulis Selasa (06/05/2014).
Ulinnuha menambahkan, jika kita menolong agama Allah maka Allah akan membalasnya dengan sesuatu hal yang tak terduga. Kalimat itulah yang kemudian menjadi pegangan bagi dia dan pengurus Annisa lainnya sehingga keluhan mengenai kesibukan tugas kampus yang menumpuk bukan lagi menjadi alasan untuk tidak dapat melaksanakan program kerja Go to Campus ini.
“Kita ditakdirkan untuk menjadi mahasiwi bukan berarti kita menjadi mahasiswi yang bermental Kupu-kupu (Kuliah Pulang-Kuliah Pulang), tetapi tetap berupaya menjadi mahasiswi yang selalu belajar dan mengasah skill agar menjadi pribadi yang bermanfaat bagi ummat,” kata wanita mahasiswi FMIPA Kimia Universitas Mulawarman yang komitmen mengenakan hijab cadar ini.
Ulinnuha mengingatkan, kalau seorang mahasiswi hanya menjadi mahasiswi yang bermental kupu-kupu yang enggan memikirkan dan berbuat untuk dakwah dan kepentingan umat, maka apa bedanya kita dengan anak SD yang memang masanya seperti itu.
Mental kupu-kupu yang dimaksud Ulinnuha hanyalah semata sebagai motivasi bagi mereka. Selentingan itu kerap digunakan sebagai cemeti bagi pihaknya untuk terus aktif berkegiatan dan melakukan aktifitas yang bermanfaat secara luas dan berkesinambungan dalam rangka dakwah di jalan-Nya.
“Itulah gambaran kalimat yang sering dilontarkan saat beberapa ANNISA terlihat kehilangan semangatnya dalam berorganisasi dan berdakwah khususnya di ANNISA,” pungkas Ulinnuha. (hio/ybh)