Anggota MPR RI Fraksi Partai Golkar Neni Moerniaeni menilai masih banyak perempuan di Indonesia, terutama di Kota Bontang, Kalimantan Timur belum berdaya. Penilaian itu dilihat dari minimnya partisipasi kaum hawa dalam pembangunan Kota Bontang.
Sebab itu, legislator Senayan yang mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bontong itu tidak membuang-buang kesempatan. Ketika bertemu dengan ratusan anggota Muslimat Hidayatullah (Mushida) Bontang, Neni mengajak mereka untuk ikut berpartisipasi membangun Kota Bontang.
Menurutnya, perempuan sudah tidak lagi menjadi penonton dalam perjalanan pembangunan kota bertajuk TAMAN (Tertib, Agamais, Mandiri, Aman, dan Nyaman). Sebaliknya, tokoh perempuan parlemen itu mengharapkan agar kaum perempuan turut berperan aktif dan tidak saja sibuk dalam urusan keluarga.
“Perempuan masa kini harus mampu mendistribusikan dirinya di ruang publik tanpa harus melewatkan atau meninggalkan tugas kodrati sebagai muslimah,” tutur Neni di hadapan ratusan anggota Muslimat Hidayatullah dan perwakilan organisasi wanita dalam kegiatan sosialisasi empat pilar anggota MPR RI yang digelar di Aula gedung Hidayatullah Bontang, belum lama ini.
Dalam kesempatan itu Neni, menyempatkan diri memberikan dukungan kepada perempuan Mushida agar mengambil peran-peran strategis di luar urusan domestik rumah tangga. Sehingga, mereka memiliki andil secara langsung dalam pembangunan.
“Mushida harus berkembang baik di dunia karir profesi, maupun ambil bagian dalam peran-peran kepemimpinan strategis lainnya di luar profesi,” imbuh Neni.
Lebih lanjut dikatakan, perempuan sudah saatnya sadar diri bahwa mereka memiliki potensi luar biasa di dalam dirinya.
“Perempuan juga aset bangsa potensial. Jadi, menurut saya perlu membangun posisi tawar. Sumberdaya diri manusianya harus disiapkan. Itulah jalannya berjuang tanpa harus meninggalkan kodrat sebagai wanita di lingkungan domestik keluarga,” jelas Neni.
Menyampaikan beberapa materi sosialisasi di depan sekitar 160 peserta, Neni sebagai narasumber juga memberikan pandangan sekaligus pemahaman tentang empat pilar dalam kehidupan bernegara di Indonesia. Di antaranya, nilai-nilai Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Sementara peserta sosialisasi terdiri dari para ibu yang datang dari beberapa kelurahan di Kota Bontang. Di antaranya, Kelurahan Loktuan dan beberapa kelurahan lainnya tersebut menyadari pentingnya pemahaman atas empat pilar tersebut.
“Melalui forum ini kami harap peserta mengenali identitas dan bangunan karakter Bangsa Indonesia. Sekaligus semangat kebersamaan sebagai bangsa Indonesia bisaditerapkan dalam mendorong proses berjalannya pembangunan, khususnya di Bontang,” paparnya.
Usai paparan empat pilar oleh anggota MPR RI, beberapa peserta sosialisasi menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan paparan narasumber.
Dalam sesi dialog tanya jawab, Neni menyampaikan beberapa arahan agar peserta terus mendorong peran mereka. Termasuk bersinergi dengan mitra gender yaitu kaum laki-laki yang ikut menentukan perjalanan pembangunan. (mdc/ybh)