Pakar Hadist Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) yang juga merangkap sebagai Pengarah Pusat Perhubungan Awam dan Antarabangsa UNISSA, Dr. Lilly Suzana binti Haji Shamsu, mengatakan pornografi sebetulnya bukan saja pada dunia maya namun semenjak datangnya internet maka internet berkaitan erat dengan pornografi.
“Kejahatan pornografi pada internet lebih sukar ditangani dan sangat cepat tersebar tanpa kita sadari,” cakap Dr Lilly saat menyampaikan pidatonya dalam acara Persidangan Wanita Islam Antarabangsa (Perwanis) 2016 yang digelar oleh Ikatan Muslimin Malaysia (ISMA) mengusung tema besar ‘Wanita Pemangkin Kemenjadian Generasi” di Shah Alam, Selangor, Malaysia, belum lama ini.
Dr.Lilly Suzana Shamsu pada acara Perwanis 2016 di Malaysia itu mengungkapkan pengalaman Negara Brunei Darussalam menangani pornografi.
Brunei Darussalam merupakan negara yang berhasil menangkal bahaya pornografi. Dr Lilly menyampaikan upaya yang memang sinergis dilakukan sehingga pornografi di wilayah tersebut benar-benar dapat ditekan, diantaranya sebagai berikut.
Falsafah Melayu Islam Beraja (MIB)
Penerapan filsafah Melayu Islam Beraja tertuang dalam titah permasyuhuran hari kemerdekaan pada 1 January 1984, yang berbunyi :
“Negara Brunei Darussalam adalah dengan izin serta limpah karunia Allah Subhannahu Wata’ala, akan untuk selama-lamanya kekal menjadi sebuah Negara MIB yang merdeka, berdaulat dan demokratik bersendikan kepada ajaran-ajaran ugama Islam, menurut Ahli Sunnah Waljamaa dan dengan berasaskan keadilan, dan amanah, dan kebebasan dengan petunjuk serta keredaan Allah Subhanahu Wata’ala jua dan akan senantiasa berusaha pada memperolehi ketentraman dan keselamatan, kebajikan dan kebahagiaan begi rakyat beta…”
Negara Brunei Darussalam menerapkan falsafah Melayu Islam Beraja (MIB) sebagai acuan pribadi bangsa yang dapat membentuk aqidah bangsa. Pada rakyat, MIB di pelajari setiap warga Negara sehingga warga memiliki kedalaman Aqidah dan aturan hidup sesuai dengan tuntunan agama islam. Pemimpin tertinggi menjadikan ajaran agama islam sebagai tuntunan mensejahterakan rakyatnya. MIB yang menyeluruh membuat Negara Brunei Darussalam
Membuat Undang-undang
Negara Brunei Darussalam memiliki undang-undang mengenai kejahatan pornografi, ada satu aturan yang menarik yaitu tidak diperbolehkannya memiliki, mengambil, menunjukkan, mengakses foto tidak senonoh anak-anak.
Secara tegas Negara Brunei Darussalam mengatakan bahwa mengambil foto anak-anak yang tidak senonoh adalah kejahatan pidana. Jadi, orang tua yang mengambil foto anaknya sedang mandi dan ditunjukan kepada orang lain harus siap berurusan dengan hukum Negara.
Pendidikan
Sama halnya dengan Negara Indonesia yang memiliki wajib belajar 9 tahun, Negara Brunei Darussalam juga mewajibkan anak berumur 6 tahun hingga 15 tahun pergi ke sekolah. Menjadi pembeda ketika Negara Brunei Darussalam dalam mencapai kesuksesan dunia dan akhirat pada tahun 2012 mewajibkan orang tua anak dibawah 15 tahun mendaftarkan anaknya sekolah agama.
Sementara itu mata pelajaran agama Islam juga sudah ada dalam kurikulum sekolah-sekolah rendah dan menengah milik kerajaan maupun swasta.
Semua pelajar termasuk non muslim wajib untuk menghadiri kelas mata pelajaran agama Islam di tahun 7 hingga 8, ini bertujuan untuk menunjukan terutama kepada non muslim betapa mulia dan baiknya agama islam. Sistim pendidikan ini membuat keseimbangan antara ilmu akademik dan akhirat.
Tiga hal itu yang menjadikan Negara Brunei Darussalam kuat melawan segala jenis serangan kepada generasi muslim termasuk kejahatan pornografi. Muslimat Hidayatullah juga turut menjadi peserta dalam Persidangan Wanita Islam Antarabangsa (Perwanis) 2016 yang digelar oleh Ikatan Muslimin Malaysia (ISMA) ini (Irawati Istadi)