Seminar Edukasi Parenting berlangsung di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Provinsi Sulawesi Barat, yang dihadiri Ketua Majelis Penasehat Dewan Pengurus Pusat Muslimat Hidayatullah (MPP DPP Hidayatullah), Sabriati Aziz, disambut antusias masyarakat.
Acara semarak yang berlangsung pada hari Selasa (26/4/2016) ini dibuka Bupati diwakili Staf Ahli Pembangunan Drs Syarifuddin MM. Hadir pula tokoh setempat, Ridwan Hilal S Ag MM, yang menjadi pembanding dalam seminar ini.
Selain itu, acara yang berlangsung di pusat kota Kabupaten Polman ini juga tampak disambut antusis oleh audien yang dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Polewali Mandar Ir.H.A. Ismail, puluhan perwakilan Kepala Sekolah se-Polman, perwakilan siswa/siswi SMA se-Polman, dan diikuti juga oleh sejumlah kelompok Majelis Taklim dan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Polman.
Sabriati Aziz yang juga Ketua Presidium Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI) dalam materi yang dibawakannya menyampaikan pentingnya peran keluarga serta urgensi kesalingterhubunghan unsur-unsur yang ada di dalamnya yakni orangtua sebagai kepala atau manajer terhadap anak-anaknya.
Keharmonisan dan kesalingterhubungan dalam keluarga ini penting untuk dibangun. Sebab, faktanya, kata pembina portal berita keluarga Kipikonline.com ini, ada gejala saat ini dimana masyarakat terus digempur budaya-budaya permisif yang datang dari luar yang mencoba menepikan peran sentral orangtua.
Terlebih, lanjut Sabriati, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat dahsyat saat ini seolah menjadi seperti bom pembunuh massal. Kata Sabriati, memang banyak kasus nihilnya interaksi antar orangtua dengan anak bahkan terjadinya pengabaian terhadap kondisi sosial sekitar karena dipicu oleh gadget yang beralih menjadi “Tuhan kecil”.
Karenanya, pemerhati pendidikan yang menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, terus berupaya menguatkan ketahanan keluarga.
Sabriati Aziz juga mendorong setiap keluarga muslim memiliki kurikulum pendidikan yang baku dalam mendidik anggota keluarganya khususnya dalam adab. Terlebih ibu atau keluarga adalah sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya.
Menurut Sabriati, selain kurangnya pemahaman orang tua, ketiadaan kurikulum pendidikan yang baku disebutkan menjadi salah satu faktor hilangnya ruh pendidikan dalam sebuah keluarga Muslim.
“Selama ini kurikulum hanya dikenal berlaku di sekolah dan lembaga pendidikan formal. Padahal rumah adalah institusi terpenting dalam pendidikan kepribadian anak dan seluruh anggota keluarga,” papar beliau.
Seperti diketahui, selama hampir sepekan ini Sabriati Aziz menghadiri berbagai kegiatan seminar parenting sebagai narasumber di sejumlah kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Roadshow ini sekaligus dalam rangka penguatan sinergi dan silaturrahim dengan institusi lainnya tak terkecuali pemerintah di kedua wilayah tersebut. (ybh/hio)