Muslimat Hidayatullah melalui Pengurus Pusat Muslimat Hidayatullah (PP Mushida) menyerahkan bantuan donasi sebesar Rp. 75.865.000 yang dihimpun melalui jaringan Mushida secara nasional.
Donasi tersebut diserahkan pada hari Selasa (23/08/2016) kepada Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH) di kantor sekretariat PP Mushida Jln Cipinang Cempedak I/14 Jakarta Timur.
Amanat donasi tersebut selanjutnya disampaikan kepada masyarakat Suriah yang membutuhkan melalui jejaring sosial internasional Laznas BMH di kawasan negeri Syam tersebut.
Penyerahan donasi ini diwakili Kepala Departemen Sosial PP Mushida Nadjemiyah Waris yang diterima oleh Manajer Program Pemberdayaan BMH Muhammad Faiz dan turut disaksikan rekannya Ridwan serta rombongan PP Mushida lainnya.
Nadjemiyah Waris dalam keterangannya mengatakan donasi Muslimat Hidayatullah ini sebagai bentuk perhatian dan solidaritas pihaknya terhadap ujian menimpa masyarakat Suriah yang masih dilanda krisis berkepanjangan.
“Apa yang terjadi di Suriah merupakan tragedi dan krisis kemanusiaan terbesar yang pernah ada pasca perang dingin. Status tersebut juga telah dinyatakan oleh PBB dalam banyak kesempatan,” kata Nadjemiyah.
Karena itu, lanjut dia, Mushida ingin turut mengambil peran sekecil apapun itu dalam menyelesaikan krisis Suriah yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini.
Nadjemiyah berharap donasi Mushida yang dihimpun dari pengurus PW dan PD se-Indonesia tersebut dapat sedikit meringankan beban masyarakat Suriah yang tidak sedikit diantaranya mengalami kelaparan yang korbannya umumnya adalah umat Islam yang tidak berdosa.
Muslimat Hidayatullah juga berharap penderitaan yang dialami masyarakat muslim di Aleppo dan kota-kota lainnya di Suriah segera berakhir sehingga dapat hidup tenang jauh dari arogansi.
Seperti diketahui, Selama sembilan hari, sejak 22 April 2016, rezim Suriah yang dikendalikan oleh Basyar Al-Asad didukung oleh Iran dan Rusia, lakukan lebih dari 260 serangan udara, 110 artileri, 18 peluru kendali, 68 bom, membantai lebih dari 200 warga, serta lukai ratusan lainnya.
Demikian laporan satuan tugas kedaruratan warga, Syria Civil Defence, yang dikenal secara internasional bertugas menolong korban-korban serangan militer yang sudah berlangsung selama lebih dari lima tahun.
Akibat gempuran dan agresi militer itu, untuk pertama kalinya dalam kurun lebih dari 1 milenium (1000 tahun), masjid-masjid Aleppo tidak melakukan solat Jum’at pada 29 April 2016. Demikian dilaporkan kantor-kantor berita diantaranya Asy-Syarqul Awsath.
Dilaporkan Aleppo Media Center, sebuah kantor berita yang didirikan oleh warga kota, juga berbagai media internasional seperti Aljazeera, menyiarkan foto-foto dan video-video penghancuran Rumah Sakit Al-Quds di kota itu pada April lalu.
Tidak kurang dari 50 orang dokter, paramedis, karyawan, dan pasien dilaporkan terbunuh akibat serangan yang terjadi Jum’at 29 April 2016. Sebuah rekaman kamera CCTV di rumah sakit itu hari ini disiarkan oleh stasiun televisi Inggris Channel 4.
Penghancuran RS Al-Quds ini dinilai merupakan salah satu kejahatan militer, dari rangkaian yang panjang sejak lima tahun lalu. (ybh/hio)