Puluhan muslimat dari berbagai wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Jawa Barat, dan Provinsi Banten, mengikuti acara pelatihan kekaderan muslimat bertajuk “Marhalah Ula” yang digelar oleh Pengurus Wilayah Muslimat Hidayatullah Jabodebek bekerjasama dengan PW Jabar dan Banten (Jabarten).
Acara yang berlangsung selama 3 hari mulai pembukaan pada Jum’at hingga Ahad (16-18 September 2016) ini digelar di Aula Pusdiklat Komplek Pesantren Hidayatullah Kota Depok, Jawa Barat.
Tampak peserta mengikuti acara ini dengan penuh khidmat. Kendati harus menyesuaikan diri dengan jadwal acara yang relatif padat dan materi yang menyita konsentrasi, para peserat tetap menunjukkan antusiasme yang luar biasa.
Ketua Departemen Perkaderan PP Muslimat Hidayatullah, Sarah Zakiah, dalam taushiahnya ketika membuka acara ini mengatakan pentingnya meneladani figur ummahat di masa lalu yang turut menjadi penyampai risalah Islam kepada segenap manusia.
Ketaatan dan dedikasi mereka terhadap kepemimpinan Islam sungguh luar biasa. Sarah mengisahkan, para sahabat Nabi adalah sosok pribadi yang sangat taat terhadap kepemimpinan sehingga kemenangan dakwah pun selalu diraih.
“Kekalahan perang Hunain dan kemenangan yang diraih setelahnya, adalah berkat kader-kader yang selalu mengatakan”labbaik” ketika dipanggil dan diseru untuk perjuangan,” kata Sarah.
Kala itu, lanjut Sarah, Rasulullah sebagai panglima tertinggi menyuruh Abbas memanggil sahabat yg berbaiat di Baiturridwan, kemudian sahabat Anshor, hingga terkumpul 100 sahabat. Lalu Rasul bersama pasukan tersebut melakukan penyerangan lagi dan akhirnya menang.
“Itulah buah dedikasi dan loyalitas tampa pamrih selain mengharap ridha Allah Ta’ala semata,” pesan Sarah.
Ketua Panitia, Ruspayanti, mengatakan umumnya peserta mengaku semakin menyadari pentingnya perananan kemuslimatan dalam kancah dakwah setelah mengikuti acara tersebut.
Selain mengaku senang bisa mengikuti acara ini, kata Ruspayanti, peserta juga mengungkapkan rasa haru mereka karena bisa belajar lebih banyak lagi tentang banyak hal terutama seputar tentang kedirian kita sebagai hamba Allah yang sejatinya hidup dunia adalah untuk beramal mulia dan memberi yang terbaik untuk umat dan agama.
“Peserta sangat apresiatif, kesan-kesan mereka sampaikan mewakili daerah masing-masing ketika penutupan acara. Alhamdulillah peserta sangat senang, semangat, dengan materi yang ada,” kata Ruspayanti.
Ruspayanti menambahkan, diantara peserta ada juga yang merasa sangat terharu.
“Peserta semakin mantap dan yakin berkiprah dalam mengembangkan diri dan mencerahkan umat bersama wadah Hidayatullah. Apalagi yang dari Bandung, Purwakarta, mereka menangis terharu,” ujar Ruspayanti dengan nada haru.
Senada dengan itu, Ketua PW Muslimat Hidayatullah Jabodebek, Marsiti, dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa kita harus menjadi seperti apa yang Allah harapkan dalam firman-Nya: “Kuntum khoiro ummah ukhrijat linnaas”.
Marsiti menjelaskan, jika dibandingkan dengan mahluk Allah Ta’ala yang lain, maka manusia menduduki posisi tertinggi. Sehingga alangkah buruknya jika misalkan posisi tersebut diabaikan oleh manusia.
Diantara tugas kita selaku hamba Allah (Abdullah) dan pengelola alam (Khalifatullah) di muka bumi ini yaitu senantiasa mengingatkan orang lain agar berbuat baik dan mencegah pada perbuatan mungkar.
“Kuntum khoiro ummah ukhrijat linnaas” merupakan penegasan bahwa setiap muslim mestinya menjadi ummat terbaik, yakni dengan menyeru (berbuat) kebaikan dan mencegah terjadinya kerusakan.
Seruan kebaikan dengan penuh hikmah dan kebijaksanaan terhadap segenap manusia sangat penting untuk kita tegakkan sebab ini kaitannya dengan masalah kemaslahatan.
Kata Marsiti, masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan pencerahan terkait dengan masalah keagamaan yang mana mereka masih belum tersentuh sama sekali dengan terangnya lampu-lampu keislaman. Masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang hukum halal, haram, makruh, mubah dan sunnahnya suatu perbuatan.
“Jangan seperti Yahudi yang terlaknat tapi mereka justru menjadi kaum terdepan di dunia ini, karena mereka teguh memegang prinsip dan bekerja keras,” pungkas Marsiti.
Kegiatan marhalah ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai wilayah Jabodetabek, Jabar, dan Banten. Acara ini dibuka oleh anggota Pengurus Pusat Mushida, Sarah Zakiyah. Turut bersamanya Nur Saidah yang juga jajaran pengurus pusat.
Acara ini dipandu oleh instruktur dari unsur PW Mushida Jabodebek diantaranya Rahmawati, Mujibah, Neny Setyawati, dan master trainer Hapseni Dirwan. Berjalannya acara turut didampingi instruktur dari PP Muslimat Hidayatullah. (ybh/hio)