Wangimu Silatnas

25 November 2018

Oleh : admin

mushida

Oleh Bunda Cinta

Kutulis catatan ini. Saat suara khas penuh kharisma bapak pimpinan sedang mendayu di mesjid agung Ar Riyadh.

Kutulis bait demi bait menggambarkan pikiran jiwaku saat itu. Saat bapak pimpinan mengatakan satu kata untuk Silatnas adalah tercerahkan.

Maka kutulis. Kedatangan kita disilatnas bukan sekedar bertemu teman lama. Mengenang masa lalu yang penuh sejuta cerita.

Reuni dan bercanda ria dengan teman almamater. Melepas kangen dengan sanak keluarga.
Bukan sekedar ingin mencium kembali aroma wangi Gutem tercinta.

Bukan hanya sekedar itu. Namun ada yang lebih besar dari itu.

Kita datang ke Gutem dalam rangka Silatnas, adalah untuk mengecas kembali jiwa-jiwa yg haus akan semangat. Mencerahkan hati-hati yang layu di tempat tugas.  Membangkitan kembali ruh perjuangan yang hampir redup.  Membakar kembali raga-raga yg hampir padam akan beratnya rutinitas di tempat tugas.

Maka semua diatur panitia dan tuan rumah dengan segenap kegiatan-kegiatan berbobot dan bermutu.
Meminta kita yang antrian panjang mandi bergegas tak tertinggal tausiyah pagi dan maghrib.

Mengambil spirit perjuangan dari para asatidz yang tak pernah lelah dalam perjuangan mereka. Walau lelah mengelilingi tempat tempat yang jauh dari halaqoh kita.

Dari bapak pimpinan bahwa anak kambing akan dimakan serigala saat terlepas dari jamaah. Sungguh tak ada yang boleh berlepas diri dari jamaah, kebersamaan dan persaudaraan. Walau sekecil apapun bentuknya.

Belum lagi tausiyah Ustadz Abah Anwari yang membahas mengenai bahwa ritme dan jantung Hidayatullah sebagai gerakan berislam yang selaras dengan spirit Nubuwwah. Insya Allah menguatkan kepercayaan dan semangat kita dalam berjuang di lembaga kita Hidayatullah.

Belum lagi semangat yang ditularkan oleh ustadz terviral di zaman kita, Ust Naspi Arsyad, yang mengatakan yang muda yang harus bergerak dan melangkah cepat, tak boleh kalah dengan prestasi para pendahulu kita dalam memberi konstribusi buat Islam.

Belum lagi tausiyah di sesi-sesi yang lain. Masya Allah, sangat membakar semangat kita.

Buat kawan perjuangan…
Yang masih asyik dengan say hallo dengan kawan tak peduli program.
Mumpung masih ada waktu tuk mengenyam
Semua tausyiah dari materi yang pagi maupun malam
Ayooo kuatkan kaki dan jangan lupa makan.

Perjuangan kita di daerah sangatlah rapuh tanpa spirit perjuangan
Pertahanan kita didaerah akan bobol tanpa adanaya garis komando
Pertahanan kita didaerah akan patah tanpa barisan ukhuwah dan kepercayaan kita pada lembaga ini.