KAIRO – Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) Muslimat Hidayatullah, Dr. Sabriati Aziz, M.Pdi menjadi narasumber diskusi internal kader Hidayatullah di Mesir dengan tema “Muslimah Di tengah Problematika Negara Masa Kini”
Pada Selasa, (23/10/2019) acara yang berlangsung di Rumah Peradaban Hidayatullah Mesir di Hayyu Al Asyir, Kairo, Mesir itu dihadiri oleh anggota Annisa Muslimat Hidayatullah yang saat ini berada di Mesir.
Diskusi diawali dengan pemaparan tentang peran penting muslimah sebagai penopang dakwah di muka bumi. Berawal dari lingkup paling kecil yaitu keluarga, kemudian lingkungan dan masyarakat.
Kata Sabriati, dalam perjalanan dakwahnya saat ini, muslimah akan menemui problematika yang diantaranya adalah isu-isu kesetaraan gender dan feminisme yang dikemas halus. Setahap demi setahap akan masuk dalam tatanan kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara dengan istilah- istilahnya yang seolah-olah memperjuangkan hak-hak kaum wanita.
Kepada para peserta diskusi, beliau juga menyinggung tentang Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU P-KS) yang baru-baru ini disoroti.
Berbagai penolakan dari masyarakat terhadap disahkannya RUU P-KS ini disebabkan karena sebagian besar isinya tidak mengakomodasi kepentingan masyarakat dalam menguatkan sebuah institusi yang bernama keluarga.
Mengingat begitu pentingnya muslimah mengetahui problematika dan tantangan dakwah di masa kini, di bagian akhir diskusi beliau berpesan kepada para muslimat Hidayatullah di Mesir yang mayoritas masih berstatus sebagai pelajar di Universitas Al Azhar ini, agar mereka terus mengikuti dan meningkatkan kepedulian terhadap perkembangan wacana dan isu-isu keummatan dan kewanitaan saat ini.
Pengurus Muslimat Hidayatullah (Mushida) Daerah Istimewa Mesir kini cikal bakalnya sudah terbentuk dengan struktur sebagai berikut; Ketua oleh Ninik, Sekretaris Aidatuz Zakiyah dan
Bendahara Salsabil Aurellia. */Hidcom