Ustadzah Reni Susilowati Paparkan 8 Standar Madrasah Ramadhan

02 Mei 2020

Oleh : admin

mushida

DEPOK – Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Hidayatullah (PP Mushida), Dra Reni Susilowati, M.Pd.I, menjadi narasumber dalam acara Kajian Dhuha Ramadhan yang mengangka tema “Bulan Ramadhan sebagai Madrasah Keluarga” digelar via TeamLink yang dipesertai oleh Mushida Depok pada 09 Ramadhan 1441 H/02 Mei 2020.

Dalam materi yang dibawakannya, beliau mengajak ratusan peserta meeting virtual tersebut untuk kembali meresapi momentun spesial Ramadhan. Dia mengatakan, memaknai Madrasah Ramadhan menurut perspektif pendidikan, terdiri dari 8 standar. 
Pertama. Standar Isi, yakni Al-Qur’an dan sunnah. Allah menghendaki hamba-Nya untuk lebih mengenal-Nya melalui Al-Qur’an. Allah berkuasa atas hidup dan mati seseorang. Hidup kita akan lebih bermakna jika bertambahnya kebaikan dan kita menyadari apa yang kita dapat merupakan karunia Allah.
Kedua. Standar Proses, dimana banyak keutamaan yang Allah sediakan selama bulan Ramadhan. Diantaranya yaitu Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan, adanya maghfiroh yang luas dari Allah, dan turunnya malam Lailatul Qadar. Dalam Ramadhan ini kita berproses untuk meraih sebanyak-banyaknya keutamaan selama Ramadhan.
Ketiga. Standar Kelulusan. Lulusan madrasah Ramadhan adalah mendapat predikat taqwa dari Allah. Taqwa dalam QS. Ali Imran: 17 yaitu orang yang sabar, istiqomah dalam ketaatan, meninfaqkan hartanya, dan memohon ampun di waktu sahur. 
Adapun taqwa dalam Al Quran surah Ali Imran ayat 134, adalah orang yang berbuat baik, berinfaq dalam keadaan lapang dan sempit, menahan amarah, dan memaafkan kesalahan orang lain. Taqwa menurut ulama adalah keselaran antara lisan dan hati. Berbuat sesuai dengan apa yang disampaikan, dan berkata sesuai dengan yang ia perbuat.
Keempat. Standar PTK, yakni meneladani akhlak Nabi dan orang-orang shalih dalam menghabiskan waktu Ramadhan. Nabi selalu mendirikan qiyamul lail. Ulama dan orang-orang shalih menghidupkan Ramadhan dengan Al-Qur’an. Melakukan ibadah semata-mata mengharap ridho-Nya, bukan karena ingin dilihat orang lain.
Kelima. Standar Pembiayaan. Pada waktu yang mulia dan penuh keberkah ini kaum muslimin sangat dianjurkan mengeluarkan infaq dan sedekah selama Ramadhan karena limpahan balasan pahala di dalamnya.
Keenam. Standar Pengelolaan. Yakni bagaimana kita berusaha semaksimal mungkin bersama keluarga membuat kultur yang baik untuk menghidupkan hari-hari Ramadhan. Agar lebih disiplin, dan termotivasi untuk istiqomah beribadah.
Ketujuh. Standar Sarpra. Yakni menguatkan kultur bekerja sama dengan keluarga untuk mengkondisikan rumah demi menyambut bulan suci. Bisa dengan menempel poster, atau membersihkan rumah. Hal ini agar keluarga gembira dan menyemarakkan Ramadhan dalam rumah-rumah kita. 
Kemudian yang terakhir atau Kedepalan. Standar Penilaian, yakni menargetkan pencapaian kualitas Ramadhan seusai dengan indikator atau tolak ukur berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah. 
“Puasa adalah salah satu Ibadah yang dipersembahkan untuk Allah. Maka Allah yang menilainya dan memberikan pahala,” tukas Reni seraya memungkasi materinya yang dilanjutkan dengan tanya jawab.