Saat ini, banyak pelaku usaha mulai mengembangkan usaha-usaha yang dulu dikelola secara offline menjadi online. Di samping untuk menghemat biaya, waktu lebih fleksibel, sekaligus untuk memudahkan para pelanggan dalam menikmati produk-produk yang ditawarkan. Oleh karena itu Departemen Ekonomi PP Muslimat Hidayatullah menyelenggarakan acara Training Digital Marketing Pemberdayaan Ekonomi Ummahat Tingkat Nasional.
Hal ini bertujuan membuka wawasan tentang tata cara pemasaran online dan mengembangkan skill yang dibutuhkan untuk pemasaran digital.
Soft opening acara tersebut dilaksanakan secara virtual pada 31 Juli 2021/21 Dzulhijjah 1442 H, dan disiarkan melalaui kanal YouTube Mushida Official.
Dengan menghadirkan narasumber dan praktisi yang ahli di bidangnya, kegiatan ini menyajikan materi menarik seperti setting goal, media social marketing, market place, copywriring, Instagram ads marketing, facebook ads marketing, dan teknik closing. Pelatihan tersebut diikuti oleh 250 peserta dengan 12 kali pertemuan yang digelar intensif setiap Ahad melalui Zoom, mentoring via WhatsApp group dan telegram.
Training Digital Marketing untuk Pemberdayaan Ekonomi Ummahat Tingkat Nasional yang diadakan selama tiga bulan itu ditutup pada Ahad, 31/10/2021.
Penutupan yang diadakan secara virtual dihadiri oleh owner Ina Cookies Rr. Ina Wiyandini. Sebagai informasi, Ina Cookies adalah perusahaan makanan asal Bandung khusus memproduksi dan menjual kue kering. Ina Cookies Bandung merupakan salah satu trendsetter bisnis kue kering yang memiliki banyak peminat dari seluruh Indonesia.
Kepada peserta, Ina menceritakan pengalaman membangun bisnis dari nol. Pada awalnya dibantu tiga karyawan, hingga kini Ina Cookies memiliki ratusan karyawan yang mampu memproduksi kue kering ribuan toples setiap bulannya yang dikirim ke berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.
“Seorang Muslimah harus ulet dan kreatif jika ingin membangun bisnis,” ucap ibu tiga anak itu. Ia mengungkapkan, modal mendirikan Ina Cookies dengan istilah “Jus Koki.” Jus koki merupakan kepanjangan dari jujur, ulet, sabar, komunikatif, optimis, komitmen, dan ikhlas.
Selain itu, peraih penghargaan Inspiring Women Award (IWA) 2021 tersebut membagikan kiat sukses berbisnis yang disingkat menjadi MANDIRI.
M: Memulai usaha dengan tekad hidup lebih baik
A: Ambil pengalaman sebagai bekal usaha
N: Nilai-nilai kebaikan kita jalankan
D: Do the best
I: Instropeksi diri
R: Rencanakan langkah yang lebih baik
I: Impian diwujudkan dalam rangka mendapatkan keridhoan Allah
Kemajuan teknologi saat ini tak menampik adanya ghozwul fikri atau perang pemikiran. Pada acara penutupan tersebut, Ustadzah Hani Akbar mengatakan bahwa tujuan ghozwul fikri adalah membatasi penyebaran ajaran Islam, serta upaya untuk menghilangkan kebanggaan kaum muslim terhadap Islam itu sendiri. Kaum hawa yang banyak dijadikan sasaran. Alat yang dipakai perang pemikiran ialah food, fun, and fashion.
“Mari kita kembali memposisikan diri sebagai seorang perempuan. Meski memiliki kesibukan di luar rumah, tetapi harus kembali pada yang kodratnya di rumah menjadi ibu dan istri,” imbuh Ketua PP Muslimat Hidayatullah.
Dalam kesempatan yang sama, Nur Asia Uno (Penasehat Dharma Wanita Pusat Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif) turut menyampaikan motivasinya kepada peserta pelatihan digital marketing.
“Pandemi memberi dampak negatif bagi ekonomi dan UMKM. Namun, ketika usaha kita belum berhasil, jangan pernah berkecil hati,” tutur istri dari Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI.
Ia berharap, pelatihan digital marketing mampu meningkatkan kemampuan peserta untuk memasarkan produknya melalui online. Karena penjualan online dapat menjangkau konsumen lebih banyak.
“Semangat dan sukses untuk Muslimat Hidayatullah, Semoga selanjutnya bisa menghadirkan kegiatan yang bisa memberikan manfaat dan kemaslahatan masyarakat,” pungkasnya.
Training digital marketing yang dilangsungkan mulai 8 Agustus – 31 Oktober 2021 bertujuan menentukan cara efektif, menjaring konsumen di dunia maya.
“Setelah pelatihan ini, diharapkan seluruh peserta memahami tentang kiat pemasaran melalui online dan mampu mengaplikasikan seluruh ilmu yang diperoleh. Sehingga peserta yang sudah memiliki usaha, bisa semakin maju dan berkembang. Bagi yang belum memiliki usaha, semoga semakin termotivasi untuk berinovasi,” imbuh Ketua Departemen Ekonomi PP Mushida, Ina Sriwahyuni.
*/Arsyis Musyahadah