Halal bi Halal BMIWI: Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah dengan Mempererat Silaturahmi

27 Mei 2022

Oleh : admin

mushida
Halal bi Halal BMIWI: Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah dengan Mempererat Silaturahmi

Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BMIWI) menyelenggarakan Halal bi Halal pada 26 Mei 2022/25 Syawal 1443 H dengan tema “Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah dengan Mempererat Silaturahmi.” Kegiatan tersebut diadakan secara online dan offline. Muslimat Hidayatullah berkesempatan menghadiri kegiatan secara langsung yang bertempat di Sekretariat BMIWI Gedung Nyi Ageng Serang Jl. H. R. Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Dr. Hartini Salama, M.M sebagai Ketua Presidium BMIWI dalam sambutan mengungkapkan kesyukurannya bahwa silaturahmi dan Halal bi Halal kali ini dapat dilaksanakan dengan tatap muka.

“Kaum wanita kini tidak bisa diremehkan. Karena jumlah wanita dari beberapa organisasi yang ada di Indonesia dapat menjadi pertimbangan terhadap kebijakan pemerintah. BMIWI hadir secara aktif memberikan kontribusi melalui program-program dalam menghadapi tantangan di berbagai bidang kehidupan,” tegasnya.

Silaturahmi tersebut dihadiri oleh Pengurus Tingkat Pusat dan Daerah BMIWI, Pengurus BMIWI Wilayah seluruh Indonesia, perwakilan dari berbagai Organisasi Wanita Islam seperti Muslimat Al-Ittihadiyah, Muslimat Hidayatullah, Pelajar Islam Indonesia PII Wati, Persaudaraan Muslimah Salimah, Persistri, Forum Silaturahim Antar Pengajian (Forsap), Wanita Al-Irsyad, Wanita PERTI dan Organisasi Wanita Islam lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Departemen Hubungan Antar Lembaga PP Muslimat Hidayatullah Wulansari, A.Md sebagai pembawa acara mengatakan bahwa silaturahmi yang diadakan secara tatap muka ini patut disyukuri, karena lebih terasa ruhnya sehingga memberi kesan yang mendalam. “Semoga kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas yang dilakukan oleh panitia dapat  membawa keberkahan untuk semua,” tuturnya.

Presidium BMIWI sekaligus Ketua Majelis Penasihat Muslimat Hidayatullah Dr. Sabriati Aziz, M.Pd.I menyampaikan tausyiah tentang pentingnya memupuk ukhuwah.

“Ajaran Islam mengarahkan umatnya untuk saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran sebagaimana terdapat dalam surah Al-Ashr. Orang-orang yang mewakafkan dirinya untuk Islam tentu akan mendapatkan ujian dari Allah agar teruji keimanannya,” jelasnya.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS Al-Hujuraat: 10)

Beliau mengimbuhkan, dalam salah satu tafsir dikatakan bahwa seorang mukmin memiliki hubungan nasab karena terikat oleh keimanan, dan akan dipertemukan kembali di akhirat. Seorang muslim dan lainnya diikat oleh aqidah Islamiyah. Konsekuensi persaudaraan dalam Islam yang di dalamnya keterikatan antara hati dan jiwa, Allah akan memasukkan ke dalam surga-Nya. Untuk itu, pupuklah silaturahmi antar sesama muslim.

Rasulullah bersabda

“Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak,” (HR. Muslim)

“Rasulullah mengajarkan kita untuk tidak menganiaya atau membiarkan saudara kita teraniaya. Hadits tersebut menjadi pengingat bagi kita semua agar menutup aib saudara kita dan tidak membicarakan keburukannya di depan orang lain,” terang Ketua Majelis Penasihat Muslimat Hidayatullah ini.

Hal yang tidak boleh dilupakan bagi seorang da’iyah atau aktivis ialah mendekatkan diri kepada Allah atau hablu minallah. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kesyukuran seorang hamba dan agar Allah selalu memudahkan urusan dalam berorganisasi.

Hablu minallah harus diperkuat. Seorang aktivis yang pandai bicara di depan umum tak ada maknanya jika tidak memiliki kedekatan hubungan dengan Allah,” ucapnya.

Sebagai contoh, organisasi Hidayatullah melakukan hablu minallah melalui GNH (Gerakan Nawafil Hidayatullah) dengan melaksanakan qiyamul lail, tilawah, sholat dhuha, dan infaq. Hal tersebut harapannya juga dilakukan oleh organisasi lain agar kita dapat menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat.