Cegah Arus Liberalisme, PP Mushida Selenggarakan Webinar Bertajuk Liberalisme dalam Perspektif Islam dan Sosial

30 Juni 2022

Oleh : admin

mushida
Cegah Arus Liberalisme, PP Mushida Selenggarakan Webinar Bertajuk Liberalisme dalam Perspektif Islam dan Sosial

(Jakarta, Mushida.org) Dalam rangka syiar untuk menguatkan kembali pemahaman yang utuh tentang kebebasan dan liberalisme, Ketua Departemen Hubungan Antar Lembaga PP Muslimat Hidayatullah menghadirkan Webinar Kajian Ukhuwah Muslimat Hidayatullah yang bertajuk “Liberalisme dalam Perspektif Islam dan Sosial” pada 29/06/2022 secara virtual.

“Saat ini, banyak orang yang berusaha ingin memadamkan cahaya Allah.  Maka dibutuhkan dakwah. Namun dakwah tidak dapat dilakukan sendiri. Untuk itu, Muslimat Hidayatullah membutuhkan sinergi dengan organisasi lain agar dapat menegakkan kalimat Allah,” tutur Ketua Umum PP Mushida, Ustadzah Hani Akbar dalam menyampaikan sambutannya.

Allah berfirman

“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-An’am: 162)

Keluarga bagian terkecil dari peradaban, tegasnya. Kebaikan yang kita usahakan hari ini mungkin kecil, tapi semoga yang kecil ini menjadi usaha kita dalam mengembalikan keluarga kepada fitrah Islam.

“Gaya hidup bebas saat ini semakin marak bahkan memprihatinkan. Banyak penyimpangan yang terjadi mengatasnamakan kebebasan, yang berdampak pada tatanan kehidupan sosial terutama agama. Hal ini tentunya menjadi renungan bagi kita mengapa dan bagaimana itu bisa terjadi,” ucap Ustadzah Wulan Sari, sebagai Ketua Departemen Hubungan Antar Lembaga PP Mushida, sekaligus moderator dalam mengantarkan kajian inti pada kegiatan ini.

Liberalisme merupakan sebuah ideologi filsafat dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai yang utama.

“Liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir dan berkespresi bagi individu,” papar Ustadzah Sarah Zakiyah pada materi yang disampaikan oleh kurang lebih 190 partisipan yang hadir pada Teleconference Zoom tersebut.

Nilai liberalisme terdiri dari nilai kesetaraan pada semua manusia, memperlakukan orang lain sesuai perkembangan, penguasa menjalankan kekuasaannya sesuai persetujuan yang dipilih, individulisme, negara hanya sebagai alat dan anti dogmatis.

“Sisi positif dari paham liberal menjunjung tinggi kemerdekaan batin, menolak segala macam pembatasan. Sedangkan sisi negatifnya, paham ini membolehkan orang berbuat semaunya, sehingga keluar dari norma agama yang berlaku,” terang Sekretaris Jenderal PP Mushida ini.

Dalam perkembangannya, paham liberal pada abad 19-20 ditandai dengan semangat modernisme dan postmodernisme yang menekankan pada ide sesuai dengan kultur manusia modern.

“Dalam paham liberal, agama disesuaikan dengan ilmu pengetahuan dan kultur manusia modern. Sedangkan dalam Islam, akal manusia tidak bisa menggapai semunya,” ungkapnya.

Liberalisme pemikiran Islam di antaranya mengubah penafsiran terhadap Al-Qur’an, pluralisme agama, kesetaraan gender atau feminisme dan lain-lain.

Kontributor tetap kolom Jendela Keluarga pada majalah Suarah Hidayatullah ini juga menerangkan bahwa ada dampak yang ditimbulkan dari liberalisme yaitu rusaknya tatanan kehidupan bermsayarakat, tersamarkannya konsep kebenaran atau kebatilan, dan terbentuknya kehidupan tanpa nilai.

Allah berfirman

Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (QS Ali Imran: 19)

“Agar tidak terbawa arus paham liberal ini, sebagai seorang muslimah kita harus mempelajari Islam secara intelektual, memahami Islam secara kaffah, dan memahami tafsir Qur’an,” pungkasnya.

Selain dihadiri oleh Muslimat Hidayatullah, kegiatan ini turut dihadiri oleh pengurus maupun anggota dari organisasi wanita lainnya seperti PB Wanita Al Irsyad, Salimah, Muslimat Al Washliyah, Forum Silaturahim Antar Penganjian (FORSAP), Persistri, Nasyiatul Aisyiyah, Delta Al Quran, PII Wati kairo, RA Orbit Surakarta, dan TK Al Istiqomah.

Semoga kita diberi hidayah oleh Allah untuk bisa memilih jalan yang lurus dan mampu membedakan yang haq dan bathil sehingga Allah menjauhkan kita dari paham liberal ini.