(Timika, Mushida.org) Daurah Marhalah Wustha yang diselenggarakan di Timika pada 22-25 Juni 2022 ini dihadiri oleh 31 peserta dari Jayapura, Sentani, Keerom, Merauke, dan Timika.
Daurah Marhalah Wustha merupakan salah satu bagian dari program kaderisasi Hidayatullah, para peserta merupakan alumni Daurah Marhalah Ula dan telah melaksanakan Halaqoh Ula minimal selama satu tahun. Selain itu, sebelum mengikuti Daurah peserta diwajibkan untuk menyetor hafalan Juz 30, 10 Hadist Arbain beserta artinya, dan beberapa surah ayat Sistematika Wahyu.
Dalam suatu kesempatan, para peserta diminta mengisi angket dalam merefleksikan dirinya tentang ibadah dan adab. Hal ini selaras dengan tujuan diadakannya Daurah yaitu memberikan bekal yang diperlukan bagi kader Muslimat Hidayatullah dalam menjalankan tugasnya sebagai aktivis dakwah, penggerak organisasi, pengurus dan murabbiyah halaqoh Ula. Di mana seorang murabbiyah diharapkan menjadi uswatun hasanah bagi para mutarabbinya.
Allah berfirman
“Tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberi Kitab oleh Allah, serta hikmah dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia “Jadilah kamu penyembahku, bukan penyembah Allah,” tetapi (dia berkata), “Jadilah kamu pengabdi-pengabdi Allah, karena kamu mengajarkan kitab dan karena kamu mempelajari-nya.” (QS. Ali’ Imron : 79)
Dalil di atas menjadi landasan atas terselenggaranya Daurah Marhalah Wustho, program kaderisasi yang intens, simultan, dan berkelanjutan. Peserta diajak untuk mempelajari Ayat-ayat Al Qur’an, mendalami Sistematika Wahyu yang menjadi salah satu dari 6 Jatidiri Hidayatullah, yaitu Sistematika Wahyu sebagai manhaj tarbiyah dan dakwah, Ahlus Sunnah wal Jamaah, Alharakah Al Jihadiyah Al Islamiyah, Imamah dan Jamaah, Jama’atul minal muslimin, dan wasathiyah.
Daurah dilaksanakan selama 4 hari 3 malam dan diisi oleh instruktur dan sejumlah tokoh penting di Hidayatullah yaitu Ustadzah Dr. Sabriati Aziz, M.Pd.I., Ustadzah Siti Sarah Zakiyah, S.Pd.I., Ustad Dr. Ir. H. Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar, M.Si, Ustad Drs. H. Tasyrif Amin, M.Pd.I., Ustad Naspi Arsyad, Lc., dan Ustad Sudirman Ambal (Seorang praktisi dan pendiri awal dalam membangun miniatur peradaban Islam di Papua).
Materi yang dibawakan oleh para instruktur memberikan bekal kepada para peserta untuk memahami Ushul Al-Ilm (Epistimologi Islam), mendalami kandungan khittah dan jati diri Hidayatullah, memahami fenomena benturan peradaban dan sebab-sebabnya, serta menguasai manajemen halaqoh.
Selain materi yang diterima, peserta juga diajak untuk berdiskusi, mendalami materi serta diajak berpikir tingkat tinggi dalam menghadapi fenomena-fenomena terkikisnya peradaban yang terjadi pada masyarakat saat ini. Para peserta bahkan mengatakan sangat bersyukur dan beruntung dapat mengikuti Daurah Marhalah Wustho, selain ghiroh yang terbangun, juga menjadikan pola pikir mereka kuat, tidak terbawa arus, serta semangat dalam menjalankan Islam secara kaffah. *Nur Lailatul Jannah