(Jakarta, mushida.org) Pembentukan kader yang menjadi benih merupakan salah satu aspek terpenting dalam mewujudkan peradaban Islam. Kegiatan pengaderan ini meliputi aktivitas indoor, outdoor, teori dan praktik, fisik dan pemikiran, spiritual dan emosional, imajinatif dan realistik, individual dan sosial. Kurikulum Kepanduan meliputi materi tsaqofah Islamiyah dan keterampilan. Kompetensi ini perlu disosialisasikan dan dilatihkan kepada seluruh guru pandu.
Selain itu, sebagaimana diketahui hukum dan keadilan masih menjauhi rakyat terutama kelompok rentan. Dengan pengetahuan yang diberikan, diharapkan mereka akan mampu memperjuangkan apa yang memang menjadi haknya, sehingga pemerintah serius menyejahterakan rakyat. Dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat umum, khususnya Da’i dan Aktivis Keagamaan yang berada di tengah masyarakat, sudah seyogyanya mereka diberikan pengetahuan dasar tentang hukum dan hak asasi manusia.
Oleh karena itu, PP Muslimat Hidayatullah menyelenggarakan Training of Trainer Pandu dan Training Paralegal Muslimat Hidayatullah 7-9 September 2022/11-13 Rabiul Awwal 1444 H di Cipinang, Jakarta.
Ketua Panitia Penyelenggara menghaturkan terima kasih kepada semua pihak, mitra sponsor dan donator atas berlangsungnya acara ini.
“Harapan dari diselenggarakan ToT Pandu ini agar mencetak Trainer Pandu Putri yang Profetik dan Profesional. Sedangkan Training Paralegal bertujuan menyiapkan da’iyah cerdas hukum sebagai pilar membangun negara hukum yang berkeadilan,” ungkap Ketua Panitia Penyelenggara Ustadzah Wulan Sari dalam sambutan yang disampaikan.
Sedangkan Ketua Umum PP Mushida, Ustadzah Hani Akbar menyampaikan bahwa Training Paralegal merupakan amanah Rapat Kerja Nasional Mushida yang harus ditunaikan agar da’iyah dapat berlaku adil dan dekat kepada takwa sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an.
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah: 8)
“Adapun syakhsiyyah seorang muslimah harus terbentuk melalui lima profil Pandu yaitu shohihul aqidah, mutakhalliqun bil Qur’an, mujiddun fil ibadah, daa’in ilallah, multazimun bil jama’ah,” ucapnya dalam menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara Training of Trainer Pandu dan Training Paralegal Muslimat Hidayatullah.
Training of Trainer Pandu diikuti oleh lebih dari 50 peserta dan Training Paralegal Muslimat Hidayatullah diikuti oleh 40 peserta dari berbagai wilayah Mushida di Indonesia. Acara ini terlaksana atas kerja sama Muslimat Hidayatullah dengan Baitul Maal Hidayatullah, CIMB Niaga Syariah, Pustaka Imam Syafii, Wakaf Qur’an Majalah Suara Hidayatullah, PT Mumtaz Teknologi Indonesia, Dr. Yuni, Santri Grafika, Finita Fasion, Toko Ummu Maher, Hidayaturrahman Ciawi, Melek Emas, BTH Depok, Pendidikan Integral Hidayatullah Depok, Pemuda Hidayatullah, dan pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.