PW Mushida Jabar Selenggarakan Daurah Marhalah

04 Desember 2022

Oleh : admin

mushida
PW Mushida Jabar Selenggarakan Daurah Marhalah

Hidayatullah sebagai harakah jihadiyah harus survive dalam membawa misi utamanya sebagai pelanjut risalah Rasulullah SAW, membangun peradaban Islam. Untuk mencapai tujuan tersebut, kata kuncinyanya adalah adanya program kaderisasi yang berkelanjutan.

Program yang mampu memberi bekal kepada para kader untuk mampu menyampaikan visi dan misi lembaga, memberi pencerahan kepada umat yang akhirnya terekrut menjadi kader Hidayatullah, lebih spesifik lagi, menjadi kader Muslimat Hidayatullah. Untuk itu, PW Muslimat Hidayatullah Jawa Barat menyelenggarakan Daurah Marhalah Ula dan Daurah Marhalah Wustha pada 2-4 Desember 2022/7-9 Jumadil Awwal 1444 H di Kampus Utama Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat.

Daurah Marhalah Ula dengan tema “Mencetak Kader Berkualitas Menuju Keluarga Qurani” dan Daurah Marhalah Wustha dengan tema ”Meneguhkan Jati Diri Kader Musimat Hidayatullah Menuju Sukses Tarbiyah Dan Dakwah” diikuti oleh peserta yang berjumlah 130 orang yang terdiri dari PD Mushida Depok, Bogor, Cirebon, Purwakarta, Bandung, Cianjur, Indramayu, Karawang, Garut, dan DKI Jakarta.

“Peserta Daurah Marhalah nantinya akan menjadi penerus dakwah di tempat tugas. Sebagai daiyah dan kader Muslimat Hidayatullah harus memahami manhaj sebagai bekal dalam menyampaikan dakwah,” ucap Ketua PW Mushida Jawa Barat, Rahmawati.

Dalam sambutan yang disampaikan, Sekretaris DPW Hidayatullah Jawa Barat Ahmad Suhendar menegaskan tentang pentingnya seorang kader.

“Berbicara tentang organisasi, komponen yang harus dimiliki adalah seorang kader. Kader yang mampu mengusung tugas pokok organisasi. Ketika organisasi tidak bisa melakukan kaderisasi, maka bisa dipastikan organisasi tersebut hanya sampai pada inisiator,” jelasnya.

Kader adalah sekelompok orang yang dipersiapkan oleh organisasi untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi.

“Proses kaderisasi tentu tidak dapat dilakukan secara mendadak, namun harus dilakukan secara continue atau terus menerus. Membangun peradaban Islam tidak bisa terwujud jika keluarga tidak memiliki visi yang sama. Seorang kader harus mampu menghadirkan Islam rahmatan lil alamin dimulai dari dirinya, keluarga dan masyarakat secara keseluruhan,” tuturnya dengan mengutip ayat pada Surah Al-Ankabut: 69.

“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S Al-Ankabut: 69)

Selain memberikan bekal kepada kader untuk memahami Ushul Al-Ilm (Epistemologi Islam), mendalami kandungan khittah dan jatidiri Hidayatullah, Daurah Marhalah ini bertujuan untuk melahirkan kader yang siap untuk menggerakkan rekrutmen dan pembinaan anggota dan kader Muslimat Hidayatullah.

“Saya bersyukur bisa mengikuti Daurah Marhalah Wustha yang diselenggarakan oleh PW Mushida Jabar ini. Harapannya, semua bekal yang telah kami terima dari para instruktur dapat diimplementasikan di tempat kami bertugas,” ucap Muliani, peserta Daurah Marhalah Wustha asal Cirebon, Jawa Barat.