Sepenuh Jiwa Mendidik Dengan Cinta dan Keteladanan

10 Februari 2023

Oleh : admin

mushida
Sepenuh Jiwa Mendidik Dengan Cinta dan Keteladanan

Sudah menjadi fitrah bahwa siapapun pasti menyukai kelembutan dan sikap simpatik. Hal ini sudah menjadi tabiat manusia, mereka lebih menyenangi sosok-sosok yang penampilannya sejuk nan indah. Cerminan implemenatsi kasih-sayang ini telah dicontohkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ

“Barang siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi.” (HR. Muslim)

Untuk dapat mentransformasikan nilai dari apa yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di atas, maka dibutuhkan pola pendekatan secara independen terhadap anak yang mempromosikan nilai cinta terhadap anak didik.

Konsekuensi dari amanah semua pendidik dituntut untuk memberikan perhatian, mencurahkannya kepada sang anak dengan penuh kesungguhan.

Sudah menjadi harapan semua orangtua agar si anak dapat tumbuh menjadi seseorang yang berkarakter baik melalui perkataan dan perbuatan.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Ahmad, Ath-Thabrani, Ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).

Manusia terbaik adalah manusia yang menjadikan hidup bermanfaat bagi orang lain yang merupakan pribadi dan karakter yang harus dimiliki oleh seorang muslim.

Setiap muslim diperintahkan untuk menjadikan hidup bermanfaat bagi orang lain. Allah berfirman:

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri.” (QS. Al-Isra:7)

Seorang pendidik mempunyai kewajiban memberi bimbingan demi kebaikan dan keselamatan anak baik yang berbentuk material maupun psikis. Tidak ada yang sia-sia jika kita melakukan sesuatu untuk anak-anak.

Menjadi pendidik adalah belajar mendidik diri sendiri agar mampu  memahami  dan mendidik orang lain. Didiklah anak-anak dengan cinta dan keteladanan.*/ Dra. Sitti Syamsiah Abdullah, Ketua RA Yaa Bunayya Makassar & Ketua MMW Mushida Sulawesi Selatan