Ketua Umum PP Mushida Bekali 8 Hal Untuk Menyambut Bulan Ramadhan

21 Maret 2023

Oleh : admin

mushida
Ketua Umum PP Mushida Bekali 8 Hal Untuk Menyambut Bulan Ramadhan

Mengingat sudah memasuki hari-hari terakhir bulan Sya’ban, maka kita harus memperbanyak doa agar sampai pada Ramadhan. Selain itu, penting untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah untuk menyambut bulan yang mulia.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PP Mushida, Ustadzah Hani Akbar pada kegiatan Tarhib Ramadhan bagi Pengurus Pusat Muslimat Hidayatullah pada 21/03/2023 di di Kantor PP Mushida, Jl. Cipinang Cempedak, Jakarta.

Ada delapan hal yang beliau paparkan dalam penyampaian tersebut untuk menjadi bekal dalam menyambut bulan Ramadhan.

Pertama, Allah selalu bersama hamba-Nya.

Rasulullah bersabda,

“Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Dan bila kamu tidak melihat-Nya, maka kamu sadar bahwa Ia melihatmu.” (H.R Muslim)

Kedua, mendahulukan kewajiban terhadap Allah daripada meminta hak kepada-Nya.

“Jika kita menginginkan pahala dan dosa-dosa diampuni oleh Allah, maka dahulukanlah kewajiban terhadap Allah,” ujarnya.

Allah berfirman,

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Ketiga, hidup berjamaah dan penuh berkah.

Sesuatu yang berat menjadi ringan karena dilakukan secara bersama. Hidup berjamaah secara benar atas dasar Islam, bukan karena organisasi.

Keempat, kesulitan membawa kemudahan.

“Tak ada kesuksesan tanpa perjuangan. Perjuangan membawa kemenangan dan kesulitan adalah tangga menuju sukses,” tutur perempuan yang disapa dengan Umi Hani ini.

Kelima, Allah sangat mencintai hamba-Nya.

Beliau mengimbuhkan bahwa salah satu bentuk kecintaan Allah kepada hamba-Nya adalah dengan menganugerahkan bulan Ramadhan yang penuh berkah. Pada bulan tersebut pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.

Keenam, saling mencintai.

“Pada bulan Ramadhan ini, tumbuhkanlah rasa cinta dan empati terhadap sesama, seperti memberikan ifthar, membayar zakat, dan sedekah,” jelasnya.

Menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama dapat dilakukan dengan silaturahmi, saling memberi ucapan selamat, saling memberi kepedulian, dan saling memberi hadiah.

Ketujuh, kenikmatan dunia hanya sementara.

“Dunia bersifat khayali, sedangkan akhirat sifatnya hakiki. Untuk itu, kita berikhtiar untuk bisa menaikkan level tingkat puasa kita,” ucapnya.

Ada tiga tingkatan puasa. Puasa secara umum yaitu menahan perut untuk tidak makan dan minum. Puasa secara khusus ialah menahan pandangan dan seluruh anggota tubuh dari dosa. Adapun puasa secara khusus dari yang khusus ialah puasa hati yang hina dan pikiran yang menjauhkan dari Allah.

Kedelapan, hakikat diri adalah jiwa, sedangkan hakikat jiwa adalah ruhiyah.

Semoga dengan dilaksanakannya kegiatan tarhib dapat memotivasi untuk bersungguh-sungguh memaksimalkan ibadah pada bulan Ramadhan, karena keutamaan bulan Ramadhan tidak dimiliki oleh bulan lainnya.