(Jakarta, mushida.org) Untuk melengkapi kesyukuran kepada Allah pada bulan Syawal ini, PP Muslimat Hidayatullah menyelenggarakan Shilah Ukhuwah Pengurus Tingkat Muslimat Hidayatullah yang dihadiri oleh Majelis Penasihat, Majelis Murabbiyah Pusat, dan Pengurus Pusat Muslimat Hidayatullah pada 18 Syawal 1444 H/9 Mei 2023 di Kantor Muslimat Hidayatullah, Jl. Cipinang Cempedak, Jakarta.
Di antara keberkahan Ramadhan selain sebagai muhasabah, juga merupakan bulan refleksi atau perenungan. Pada silaturahmi tersebut, disampaikan beberapa refleksi bulan Ramadhan.
Ustadzah Sabriati Aziz mengatakan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang luar biasa. Jangan sampai menyia-nyiakan waktu tanpa mempelajari Al-Qur’an.
“Al-Qur’an adalah sesuatu yang harus diakrabi oleh kita semua. Al-Qur’an berisi solusi dari semua permasalahan yang ada. Mari bersama memaksimalkan diri untuk memberikan yang terbaik umat ini,” ajak Ketua Majelis Penasihat Muslimat Hidayatullah ini.
Sedangkan Ustadzah Nani Zuraida menyebutkan bahwa Ramadhan adalah bulan yang tidak ingin ditinggalkan. Karena melaksakan ibadah terasa sangat ringan pada bulan Ramadhan.
“Bertemu dengan Ramadhan merupakan kesyukuran seorang hamba.” Demikian disampaikan Ustadzah Reni Susilowati.
Adapun Ustadzah Amalia Husnah Bahar dan Ustadzah Irawati Istadi menceritakan pengalamannya mendapatkan kesempatan beribadah Ramadhan di tanah suci.
“Hikmah yang dapat diambil bahwa diperlukan persiapan mental maupun spiritual sebelum berjihad, karena umroh adalah jihad,” tuturnya.
Allah berfirman
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q.S. Al-Baqarah: 186).
Umroh dan haji adalah cita-cita bagi setiap muslim. Maka setiap muslim wajib berdoa untuk bisa disampaikan ke Masjidil Haram.
“Ibadah umroh dan haji adalah ibadah jama’i yang pahalanya berkali-kali lipat dibanding dengan ibadah lainnya. Selain itu merupakan tempat mengisi energi keimanan bagi setiap hamba,” ungkapnya.
Bulan Ramadhan sudah berlalu. Semoga kita bisa mempertahankan nilai-nilai dan semangat ibadah Ramadhan di bulan lainnya hingga Allah mempertemukan kembali dengan bulan Ramadhan.