(Kab. Bekasi, mushida.org) Pengurus Daerah Muslimat Hidayatullah (Mushida) Kabupaten Bekasi memperingati Hari Solidaritas Jilbab Sedunia (HSJD) yang merupakan agenda tahunan Pengurus Pusat Mushida.
Kegiatan yang berlokasi di depan Rainbow Alamanda Regensi Bekasi pada 29/09/2024 ini dihadiri oleh puluhan muslimah dari berbagai kalangan yang berpartisipasi aktif dalam pembagian jilbab dan berbagai atribut Islami lainnya, seperti masker, gamis, kaos kaki, dan mushaf Al-Qur’an, kepada masyarakat umum.
“Kegiatan ini adalah bentuk dukungan dan syiar kepada masyarakat mengenai jilbab sebagai identitas seorang muslimah yang taat kepada hukum-hukum Islam dengan kesadaran penuh, bukan karena paksaan atau sekadar mengikuti tren,” ucap Ustadzah Sarah Zakiyah, Sekretaris Jenderal PP Mushida.
Ia menyebutkan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mensyiarkan pentingnya berhijab bagi muslimah dari semua kalangan.
Kegiatan HSJD ini mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat sekitar. Para peserta dan penerima manfaat merasakan kebahagiaan, baik yang terlibat langsung dalam kegiatan maupun yang menjadi pendukung di belakang layar. Namun, tingginya antusiasme masyarakat membuat barang-barang terutama mushaf Al-Qur’an yang dibagikan cepat habis, mengingat stok yang terbatas.
“Alhamdulillah, Kami sangat bersyukur melihat antusiasme dari masyarakat. Semoga ke depannya lebih banyak lagi donatur dan muhsinin yang berpartisipasi, agar kegiatan ini dapat terus berlangsung dan memberi manfaat lebih luas,” imbuhnya.
Ia berharap kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi dapat dilakukan lebih sering mengingat kebutuhan masyarakat yang sangat besar. “Program seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Semoga semakin banyak pihak yang berperan serta semakin banyak yang terkumpul untuk dibagikan,” pungkasnya.
Selain itu, acara ini juga bertepatan dengan halaqah gabungan Mushida yang diisi kajian oleh Ustadz MD Karyadi, L.C., S.Pd.I. Bertempat di Masjid Baitul Makmur Pesantren Tahfizh Ashabul Kahfi Putri Bekasi dalam materinya, ia menyampaikan pesan spiritual tentang cinta dalam Islam.
“Semoga Allah menjadikan kita perantara untuk berbagi cinta-Nya kepada sesama makhluk-Nya. Karena sejatinya kita tercipta dengan cinta-Nya. Bagi-bagi jilbab adalah di antara bentuk berbagi cinta. Mungkin ada yang ingin berjilbab tapi tidak mampu membeli atau sudah berjilbab tapi belum sesuai syar’i. Siapa yang mencintai pasti bahagia dan membahagiakan orang lain,” terangnya.
“Sumber kerusakan lingkungan dan ketidaknyamanan hidup sejatinya karena ketiadaan cinta pada diri seseorang,” imbuhnya. Pesan ini menegaskan pentingnya menumbuhkan cinta kepada Allah dan sesama manusia sebagai dasar kebahagiaan dan harmoni dalam hidup.
Hari Solidaritas Jilbab Sedunia ini bukan hanya menjadi ajang berbagi secara materi, tetapi juga momentum untuk mempererat ukhuwah dan memperkuat syiar Islam dengan cinta di Kabupaten Bekasi, terutama dalam hal komitmen berhijab sebagai identitas muslimah yang taat dan berakhlak mulia. */ku/asahapp.com