(Jakarta, mushida.org) Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Dr. H. Nashirul Haq, MA, menutup acara kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Talenta Muda Muslimat Hidayatullah yang digelar Lembaga pendidikan dan pelatihan Hidayatullah Institute (HI) Bidang Pembinaan dan Pengembangan Organisasi Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah bersinergi dengan PP Muslimat Hidayatullah di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Jakarta, pada 17 November 2024/15 Jumadil Ula 1446 H, dengan tema “Kepemimpinan Manhaji: Profetik, Inovatif, Kolaboratif.”
Dr. H. Nashirul Haq dalam arahannya menutup acara tersebut menekankan spirit profetik, inovatif, dan kolaboratif. Ketiga spirit tersebut perlu diterapkan dengan semangat membawa perubahan.
Aspek profetik dengan menegaskan value yang harus mendasari pada semua kegiatan yang dilakukan. Tugas kepemimpinan adalah amanah langsung dari Allah. Sehingga tidak boleh dikejar untuk kepentingan duniawi.
“Orang-orang yang diberikan amanah ini harus memiliki integritas, kejujuran, keikhlasan, dan transparansi. Berpijaklah selalu pada manhaj yang dikerangkakan dalam Sistematika Wahyu,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan inovatif ialah upaya untuk mencari jalan keluar. Orang yang inovatif fokus pada solusi dan tidak menghabiskan waktu dengan mengeluh.
“Kita menghadapi suatu zaman yang kita tidak bisa mengandalkan diri sendiri. Untuk itu, perlu membangun jejaring agar bisa bekerja sama dengan orang lain. Alumni Hidayatullah Institute diharapkan mampu menjadi leader dan manager, menjadi pemimpin yang visioner, mengedepankan nilai, value, pragmatis, yang selalu memberikan inspirasi dan motivasi,” jelasnya.
Leadership Training yang diikuti oleh 36 peserta perwakilan 13 wilayah seluruh Indonesia ini mampu memecahkan rekor kedisiplinan 100% yang tidak semua batch mendapatkan rekor tersebut.
“Ini merupakan prestasi yang luar biasa yang dapat dicapai para generasi muda. Semoga dengan apresiasi ini mampu menumbuhkan semangat untuk berkarya, dalam menjalankan amanah menjadi agen perubahan,” terang Direktur Hidayatullah Institute, Mudzakkir Usman, Ph.D
Pelatihan yang digelar selama 4 hari ini memberi kesan mendalam pada para peserta.
“Saya kira, pelatihan ini seperti mengikuti pelatihan pada umumnya. Tapi ternyata, pelatihan ini memberi pengalaman yang berbeda dari biasanya. Meski harus berkejaran dengan waktu, namun pelatihan ini mengajarkan kami betapa pentingnya kedisiplinan. Karena kami sebagai muharrikah memiliki peran penting dalam mewujudkan visi Muslimat Hidayatullah,” ungkap Zainab, peserta perwakilan Jawa Barat dalam menyampaikan kesan pesan selama mengikuti pelatihan.
Pelatihan ini diikuti oleh 36 peserta perwakilan wilayah seluruh Indonesia yang terdiri dari wilayah Bengkulu, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, dan Papua Tengah.
Kegiatan ini digelar dengan tujuan membentuk karakter daiyah yang berintegritas, membina daiyah yang siap terjun di masyarakat, dan mengembangkan jaringan dakwah dengan memperkuat jaringan antara daiyah muda dalam rangka meningkatkan kolaborasi dakwah. */arsyism